RI Tinggalkan Dolar AS, Transaksi Mata Uang Lokal Tembus Rp 63,8 T

Arief Kamaludin|KATADATA
Indonesia sudah memiliki kerja sama transaksi mata uang lokal atau local currency transaction dengan empat negara yakni Malaysia, Thailand, Jepang dan Cina.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
5/6/2023, 11.57 WIB

Bank Indonesia menyebut nilai transaksi menggunakan mata uang lokal atau local currency transaction (LCT) Indonesia mencapai US$ 4,1 miliar atau setara Rp 63,8 triliun pada tahun lalu sesuai kurs akhir 2022. Nilai transaksi ini diklaim meningkat 10 kali lipat sejak pertama kali kebijakan tersebut meluncur. 

"Ini menggunakan mata uang lokal, jadi tidak lagi melalui dolar, melainkan melalui mata uang bilateral dengan mitra dagang, meningkat hampir dua kali lipat dari 2021 sebesar US$ 2,5 miliar," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam paparannya di Komisi XI DPR RI, Senin (5/6).

Nilai transaksi tahun lalu disebut meningkat 10 kali lipat dibandingkan sejak kerja sama transaksi mata uang lokal ini pertama meluncur pada 2018. Saat itu, Indonesia baru memulai kerja sama dengan Malaysia dan Thailand.

LCT merupakan kerja sama Indonesia dengan beberapa negara mitra dagang untuk menggunakan mata uang lokal masing-masing negara untuk perdagangan maupun transaksi pembayaran. Dengan demikian, transaksi kedua negara tidak perlu lagi dikonversi ke dolar AS.

Indonesia sudah memiliki kerja sama LCT dengan empat negara yakni Malaysia, Thailand, Jepang dan Cina. Perry memastikan kerja sama ini akan terus diperluas dengan negara lainnya.

"Kami akan terus memperluas kerja sama dengan negara mitra, termasuk Singapura yang tahun lalu kami sudah melakukan tanda tangan kerja sama, dan baru-baru ini dengan Korea Selatan," kata Perry.

Perluasan LCT ini pun masuk dalam pembahasan para pemimpin negara dalam keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini. Dalam dokumen deklarasi KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo awal bulan lalu, para pemimpin negara ASEAN mendukung kerja sama lebih lanjut untuk mempromosikan LCT dan peran otoritas keuangan untuk mengurangi kerentanan dari volatilitas eksternal.

 "Dengan ini menyatakan untuk mendorong penggunaan mata uang lokal untuk transaksi lintas batas di kawasan dan mendukung pembentukan Gugus Tugas untuk menjajaki pengembangan suatu Kerangka Transaksi Mata Uang Lokal ASEAN," dikutip dari dokumen deklarasi tersebut, Kamis (11/5). 

Para kepala negara juga menugaskan menteri keuangan dan gubernur bank sentral ASEAN untuk mengeksplorasi pengembangan kerangka LCT dengan asistensi dan koordinasi erat bersama badan-badan lainnya. Para kepala negara mendeklarasikan kesiapan untuk berkolaborasi dengan pihak eksternal, organisasi internasional dan sektor swasta mempromosikan LCT.

Nilai transaksi menggunakan mata uang lokal masih terbilang kecil dibandingkan seluruh transaksi perdagangan internasional secara keseluruhan. Berikut data ekspor impor Indonesia: 

Reporter: Abdul Azis Said