Transaksi Transfer Uang Melalui BI Fast Tembus Rp 4.000 T

Katadata
Ilustrasi. BI Fast menawarkan layanan transfer uang antarbank dengan biaya hanya Rp 2.500 per transaksi, lebih murah dibandingkan transfer online sebesar Rp 6.500 per transaksi.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
16/6/2023, 17.30 WIB

Bank Indonesia mencatat, nilai transaksi pembayaran melalui BI Fast hingga akhir bulan lalu mencapai Rp 4.043,8 triliun. Layanan transfer uang antarbank ini telah mencatatkan volume transaksi mencapai 1,4 miliar sejak diluncurkan mulai 21 Desember 2021.

"BI-Fast 24 jam, jadi bapak ibu bisa transfer pembayaran 24 jam 7 hari tidak putus-putus dengan biaya sangat murah Rp 2.500 per transaksi dan bisa diselesaikan cepat dalam waktu 25 detik," kata Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta dalam acara JaKreatiFest, Jakarta, Jumat (16/6).

BI-FAST merupakan infrastruktur sistem pembayaran ritel baru yang disediakan BI. Layanan ini dapat diakses melalui aplikasi yang disediakan industri sistem pembayaran, termasuk mobile banking. Layanan ini mulai diluncurkan pertengahan Desember 2021 dengan ketentuan batas maksimum transaksi Rp 250 juta. Adapun khusus pada kuartal pertama tahun ini, transaksi pembayaran melalui BI Fast sudah mencapai 408 juta transaksi senilai Rp 1,13 triliun.  

Minat masyarakat yang tinggi terhadap layanan transfer uang ini antara lain karena biaya transfer antar bank lebih murah. Biaya yang dikenakan hanya sebesar Rp 2.500 per transfer, lebih murah dibandingkan biaya transfer melalui realtime online sebesar Rp 6.500.

Adapun layanan BI Fast kini sudah tersedia di 122 peserta perusahaan keuangan yang mayoritas merupakan perbankan. Jumlah tersebut mencapai 94% dari pangsa sistem pembayaran ritel Indonesia.

Peluncuran BI-Fast merupakan salah satu bagian dari blueprint sistem pembayaran Indonesia 2025. Fili menilai inovasi sistem pembayaran ini diharap bisa mengakselerasi ekonomi dan keuangan digital yang menjadi ujung tombak pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. 

Selain BI-Fast, inovasi sistem pembayaran lainnya berupa Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS). Adapun hingga bulan lalu, terdapat lebih dari 35 juta pengguna QRIS dan 26 juta merchant alias pedagang. Sekitar 90% dari perdagangan yang memakai QRIS tersebut merupakan UMKM yang menyumbang 82% dari total transaksi QRIS.

"Ini hasil kolaborasi semua pihak. Transaksi saat ini QRIS sudah meningkat pesat dan ke depan ada cross border payment," kata Fili.

BI telah menjalin kerja sama QRIS lintas batas dengan Thailand dan Malaysia. Dengan demikian, orang Indonesia yang berkunjung ke kedua negara itu sudah tidak perlu lagi menukar uang, bisa transaksi dengan memindai kode QR. Kerja sama serupa akan diperluas termasuk dengan Singapura, India, Korea Selatan dan beberapa negara Asia lainnya.

Reporter: Abdul Azis Said