Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut telah memenuhi janji kampanye Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat kampanye di Pilpres 2019 lalu soal Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Para alumni beasiswa LPDP bahkan disebut hidup 'bahagia' selama era Jokowi.
"Saat presiden kampanye di 2019, saya deg-degan, bapak waktu itu bukan hanya mengusulkan dana abadi perguruan tinggi tapi juga dana abadi kebudayaan, dan kita sekarang sudah memenuhi janji kampanye pak presiden," ujar Sri Mulyani dalam acara LPDP Fest di Kota Kasablanka Hall, Jakarta, Kamis (3/8).
Pemerintah mulai menginvestasikan dana abadi pendidikan yang dikelola LPDP pada 2010. Dana kelolaan itu dikenal sebagai Dana Pengembangan Pendidikan Nasional/DPPN.
Namun, sesuai mandat Perpres Nomor 111 tahun 2021, LPDP kini mengelola seluruh dana abadi pendidikan. Jika dulu dana abadi pendidikan hanya DPPN, kini sudah menjadi empat jenis yakni dana abadi pendidikan (DAP) yang dulunya DPPN, dana abadi penelitian, dana abadi kebudayaan dan dana abadi perguruan tinggi.
Sri Mulyani menyebut dana kelolaan LPDP kini pun semakin berkembang mencapai Rp 139,1 triliun. Nilainya terus naik sejak mulai dibentuk sejak awal dibentuk masih sebesar Rp 1 triliun.
"Kalian semua berbahagia selama dipimpin bapak Jokowi, berterimakasihlah atas kebahagiaan itu," kata Sri Mulyani di depan para alumni LPDP.
Bendahara negara itu mengatakan beasiswa LPDP telah dinikmati oleh lebih dari 40 ribu pelajar Indonesia. Ini belum termasuk beasiswa kolaborasi dengan Kemendikbud Ristek yang sudah mengalir ke 159 ribu penerima dan Kemenag sebanyak 20 ribu orang.
Selain itu, dana kelolaan LPDP juga mengalir untuk membiayai lebih dari 2.400 proyek penelitian. Outputnya berupa riset kendaraan listrik hingga kereta cepat.