Badan Pusat Statistik mencatat, nilai ekspor mencapai US$ 20,88 miliar pada Juli 2023, naik 1,36% dibandingkan bulan sebelumnya tetapi anjlok 18% dibandingkan Juli 2023. Ekspor yang landai dipengaruhi oleh kinerja harga komoditas yang mulai meningkat secara bulanan pada bulan lalu tetapi masih lebih rendah dibandingkan tahun lalu.
Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mencatat, kinerja ekspor terutama didorong oleh komoditas nonmigas yang naik 1,62% secara bulanan menjadi US$ 19,65 miliar. Sedangkan ekspor migas turun 2,61% secara bulanan menjadi US$ 1,23 miliar.
"Kinerja ekspor Juli lebih didorong oleh ekspor nonmigas terutama pada barang besi dan baja," kata dia.
Ekspor besi dan baja naik 47,33% pada Juli dibandingkan bulan sebelumnya. Demikian pula dengan ekspor nikel dan barang turunannya yang juga naik 43,29% dan produk kimia sebesar 11,64%. Besi dan baja menjadi satu-satunya dari enam komoditas unggulan Indonesia yang masih mengalami kenaikan harga secara tahunan mencapai 5,4%. Adapun kenaikan harganya jika dibandingkan bulan lalu hanya mencapai 0,85%.
Kenaikan ekspor juga dipengaruhi naiknya harga komoditas unggulan Indonesia lainnya, seperti CPO yang mencapai 7,5%, minyak mentah 7,8%, dan gas alam 19,8%. Sedangkan harga batu bara hanya naik 0,87% secara. bulanan.
"Batu bara, CPO, dan bijih besi sharenya mencapai 35,8% terhadap total ekspor nonmigas pada Juli," kata dia.
Sementara itu, menurut dia, penurunan ekspor migas dipengaruhi penurunan ekspor pada komoditas minyak mentah dan hasil minyak dibandingkan bulan sebelumnya.
Adapun Amalia melihat, kinerja ekspor secara tahunan yang turun cukup dalam mencapai 18% pada Juli merupakan tren yang sudah terjadi sejak 2023. Hal ini tak lepas dari penurunan harga-harga komoditas unggulan Indonesia di pasar global.
Harga minyak kelapa sawit atau CPO turun 16,86% pada Juli 2o23 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kondisi serupa terjadi pada harga minyak mentah yang turun 24,84%, batu bara 65%, gas alam 64,8%,dan nikel 1,82%.
Adapun berdasarkan tujuannya, kenaikan ekspor terjadi untuk ekspor tujuan Cina, Amerika Serikat, dan India pada Juli 2023 dibandingkan bulan sebelumnya. Ekspor ke Cina naik 7,52% menjadi US$ 4,53 miliar, ekspor ke Amerika naik 4,07% menjadi US$ 2,03 miliar, dan ekspor ke India naik 9,42% menjadi US$ 1,82 miliar.
BPS juga mencatat, ekspor sepanjang Januari-Juli 2023 mencapai US$ 149,53 miliar, turun 10,27% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ekspor nonmigas turun 10,76% menjadi US$ 140,47 miliar, sedangkan ekspor migas turun 1,78% menjadi US$ 9,07 miliar.