Kebijakan Politis Jangka Pendek Hambat Pertumbuhan Ekonomi RI

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa.
Sejumlah warga berada di Anjungan Halte Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Senin (6/11/2023).
Penulis: Lavinda
7/11/2023, 14.24 WIB

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan transformasi struktural merupakan kunci mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 5% per tahun. Namun, pemerintah kerap mengambil kebijakan jangka pendek demi kepentingan politis. 

"Kunci untuk membawa Indonesia mencapai target negara maju 2045 adalah transformasi struktural. Jika hal itu dilakukan, maka potensi ekonomi Indonesia tumbuh di atas 5% per tahun akan dapat terwujud," ujar Josua seperti dikutip Antara, Selasa (7/11).

Pernyataan tersebut menanggapi kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang hanya tumbuh 4,94% pada kuartal ketiga tahun ini.

Josua menyarankan pemerintah untuk mempercepat transformasi struktural, berupa perubahan ekonomi tradisional dengan produktivitas rendah menuju produktivitas tinggi. Hal itu merupakan hal yang penting agar cita-cita pertumbuhan ekonomi dapat tercapai.

Transformasi dapat dilakukan melalui dukungan teknologi modern, pembangunan infrastruktur, serta orientasi kebijakan dan lainnya.

Tantangan yang dihadapi saat ini adalah keberlanjutan kebijakan transformasi struktural. Pasalnya, dari sisi politik, terdapat kecenderungan pemerintah mengambil kebijakan-kebijakan jangka pendek.

"Transformasi struktural tidak dapat dilakukan dalam jangka pendek saja, padahal ini cukup penting memberikan pondasi untuk ke depan agar ekonomi dapat diakselerasi," ujar Josua.

Dari sisi domestik, menurut Josua, berbagai bentuk perbaikan sudah terus dilakukan sehingga ekonomi Indonesia sebenarnya berada dalam arah yang tepat.

Namun, kondisi ekonomi dunia semakin terintegrasi sehingga fenomena volatilitas, ketidakpastian, kerumitan, dan ambigu atau Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity (VUCA) juga sering terjadi.

"Karena itu, pemerintah jangan hanya fokus pada pertumbuhan, tapi harus juga pada stabilitas," kata Josua.

Ia mengatakan, untuk bisa menghadapi fenomena VUCA, sangat tergantung pada seberapa cepat transformasi struktural dilakukan.

Josua menjelaskan Indonesia juga memiliki peluang karena bonus demografi, sehingga jika dipenuhi dengan tenaga kerja yang terdidik, maka dampaknya cukup untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.

Reporter: Antara