Direktur Group Riset Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Herman Saheruddin mengungkapkan, jumlah simpanan dengan nominal di atas Rp 5 miliar tumbuh 7,82% pada September 2023.
Secara rinci berdasarkan golongan pemilik, dana pihak ketiga (DPK) di atas Rp 5 miliar yang berasal dari korporasi swasta sebesar 49,14%, perseorangan sebesar 17,92%, BUMN dan BUMD 11,46%, pemerintah pusat dan daerah 11,78%, dan golongan lainnya 9,7%.
"Korporasi swasta, BUMN dan BUMD kalau dijumlah sekitar 60%, ditambah pemerintah daerah. Jadi kebanyakan dari korporasi," kata Herman seperti dikutip Antara, Kamis (9/11).
Simpanan dengan nominal di atas Rp 5 miliar tahun ini dinilai tumbuh fluktuatif. Hal itu tercermin dari pertumbuhan pada Juli yang tercatat sebesar 7,69%, Agustus 6,79%, sedangkan September 7,82%.
Tidak seperti pada periode Covid-19 yang bertumbuh dua digit, Herman menilai pertumbuhan simpanan di atas Rp5 miliar tahun ini menandakan ada kecenderungan para nasabah kembali memanfaatkan dananya untuk investasi pasca-pandemi
Hal tersebut menunjukkan ada pemulihan serta kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional."Kalau dulu pada saat Covid-19, simpanan di atas Rp 5 miliar korporasi itu tumbuh sangat tinggi karena mereka tidak investasi," ujarnya.
Menjelang tahun politik, menurut dia, angka pertumbuhan simpanan di atas Rp 5 miliar masih menunjukkan pertumbuhan fluktuatif yang wajar.
"Jadi fluktuasi di sini masih wajar. Belum memberikan indikasi yang kuat apakah investasi akan tetap kuat atau wait and see tapi paling tidak menunjukkan bahwa pertumbuhannya sedikit wajar," pungkasnya.