Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah wisatawan mancanegara pada Oktober 2023 sebanyak 978,40 ribu atau turun 8,57% dibandingkan bulan sebelumnya. Secara rinci, 845,15 ribu turis asing tersebut masuk melalui pintu masuk utama dan 133,34 ribu melalui pintu masuk perbatasan.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud mengatakan, penurunan wisatawan mancanegara secara bulanan disebabkan oleh berakhirnya musim liburan atau mulai memasuki low season.
“Kita lihat data historikal bahwa kunjungan wisman beberapa tahun ini, setiap bulan September dan Oktober cenderung menurung mungkin di luar sana mulai berakhir musim libur sehingga kunjungan wisman mulai menurun,” ujar Edy dalam konferensi pers, di Jakarta, Jumat (1/12).
Sepanjang bulan Oktober, mayoritas wisatawan mancanegara berasal dari Malaysia, Australia dan Singapura. Namun terdapat penurunan jumlah wisatawan dari masing-masing negara jika dibandingkan September 2023.
Wisman mayoritas berasal dari Malaysia sebanyak 138,6 ribu pengunjung atau sekitar 14,2% dari total keseluruhan wisatawan mancanegara per Oktober 2023. Secara bulanan, wisman dari Malaysia turun 8,98%.
Selanjutnya, australia menjadi negara dengan wisman terbanyak kedua dengan jumlah pengunjung 129 ribu atau sekitar 13,2%. Secara bulanan wisman Australia turun 7,89%. Wisman terbanyak ketiga berasal dari Singapura sebesar 9,2 ribu pengunjung atau sekitar 89,8% dari total pengunjung namun turun secara bulanan 21,74%.
Kendati mengalami penurunan secara bulanan, Edy mengatakan wisman pada bulan Oktober 2023 mengalami kenaikan 33,27% dibandingkan Oktober tahun lalu.
Secara kumulatif, sejak Januari hingga Oktober 2023, kunjungan wisatawan mancanegara tercatat 9,49 juta atau meningkat 124,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni hanya 5,89 juta.
Peningkatan secara tahunan ini menunjukkan sektor pariwisata yang terus menunjukkan pemulihan. Namun menurut Edy, sektor pariwisata masih belum bisa mendekati level sebelum pandemi Covid-19.
“Namun jumlah kunjungan wisman masih belum bisa melampaui total kunjungan pada pre pandemi yakni 16,10 juta kunjungan sepanjang tahun 2019,” ujar Edy dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (1/12).
Melihat data BPS, meningkatnya jumlah kunjungan wisman pada Oktober 2023 bila dibandingkan bulan yang sama tahun lalu (year-on-year) juga terlihat di seluruh kelompok kebangsaan.
“Wisman yang berasal dari Afrika mengalami peningkatan tertinggi sebesar 89,92%, diikuti oleh wisman yang berasal dari Asia selain ASEAN sebesar 60,23%,” tulis berita resmi statistik BPS.
Namun wisman yang berasal dari ASEAN mengalami peningkatan yang terendah, yaitu hanya naik sebesar 6,26%.