CEO Alaska Airlines Ben Minicucci mengungkapkan bahwa maskapai tersebut menemukan beberapa baut lepas pada banyak pesawat Boeing 737 Max 9. Inspeksi menyeluruh dilakukan setelah insiden ledakan panel yang menyebabkan pintu darurat dan jendela pesawat Boeing 737 Max 9 terlepas saat sedang terbang.
Hal tersebut diungkapkan Ben dalam sebuah wawancara untuk “NBC Nightly News with Lester Holt” pada Selasa (23/1) waktu setempat. Itu adalah wawancara pertamanya sejak penutup pintu pada salah satu pesawat Max 9 miliknya terlepas dari sisi badan pesawat hanya beberapa menit setelah penerbangan sehingga memaksa pilot melakukan pendaratan darurat. .
“Saya lebih dari frustrasi dan kecewa. Saya marah. Hal ini terjadi pada Alaska Airlines. Itu terjadi pada tamu-tamu kami dan terjadi pada orang-orang kami,” kata Minicucci, menurut kutipan yang dirilis sebelum wawancara ditayangkan, seperti dilansir dari CNN.
Pabrik Boeing 737 akan mengadakan pengecekan kualitas secara menyeluruh di fasilitasnya di Renton, Washington pada hari Kamis (25/1).
“Selama sesi tersebut, tim produksi, pengiriman, dan dukungan akan berhenti selama satu hari sehingga karyawan dapat mengambil bagian dalam sesi kerja yang berfokus pada kualitas.” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
Pemberitahuan internal yang dikirimkan Boeing kepada karyawannya menunjukkan bahwa penghentian produksi 737 adalah yang pertama dari beberapa yang akan dilakukan di fasilitasnya.
NBC bertanya kepada Minicucci apakah Boeing memiliki masalah dengan kendali mutu yang melampaui satu pesawat saja.
“Saya pikir ini adalah isu yang dipertanyakan, yaitu apa yang akan dilakukan Boeing secara berbeda dalam program kualitas mereka, untuk memastikan bahwa ketika kita mendapatkan pesawat terbang, pesawat tersebut memiliki tingkat keunggulan tertinggi dan itulah yang harus dilakukan,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa perusahaan akan meningkatkan pengawasan ekstra pada lini produksi pembuat pesawat tersebut.
Administrasi Penerbangan Federal AS mendesak maskapai penerbangan pada hari Minggu untuk memeriksa penutup pintu pada versi sebelumnya dari pesawat Boeing 737. Peringatan ini muncul setelah United Airlines dan Alaska Airlines menemukan baut yang longgar di beberapa pesawat berdasarkan inspeksi baru-baru ini terhadap Max 9 yang lebih baru.
FAA membuka penyelidikan formal terhadap pengendalian kualitas Boeing sekitar dua minggu lalu. Badan tersebut mengatakan pihaknya terus meninjau data yang dikumpulkan dari inspeksi terhadap 40 sampel pesawat untuk mempertimbangkan cara menentukan apakah pesawat tersebut aman untuk terbang kembali.
Minicucci mencatat dalam wawancara bahwa inspeksi memakan waktu sekitar 10 jam per pintu.
Dalam sebuah pernyataan, Stan Deal, CEO Boeing Commercial Airplanes, mengaku telah mengecewakan pelanggan maskapai dan menyesalkan gangguan tersebut.
" Kami akan mengikuti arahan FAA dan mendukung pelanggan kami di setiap langkah," ujarnya.
CEO United Airlines, salah satu pembeli jet Boeing terbesar, juga mengungkapkan rasa frustrasinya terhadap perusahaan tersebut. “Saya kecewa. Hal ini terus terjadi di Boeing. Ini bukanlah hal baru,” kata Scott Kirby, CEO United, dalam sebuah wawancara Selasa di CNBC.
NBC mengatakan Minicucci memastikan jaringan Alaska Airlines masih akan menerbangkan armada yang semuanya Boeing. Sebaliknya, United tampak semakin tidak yakin mengenai hubungannya dengan Boeing.
United memiliki 79 pesawat Max 9, lebih banyak dibandingkan maskapai lain mana pun, dan awalnya menjadwalkan hampir 8.000 penerbangan dengan pesawat tersebut untuk bulan ini sebelum insiden tersebut.
Masa depan Boeing semakin tidak pasti terkait pesanan 737 Max 10, versi 737 Max yang lebih baru, lebih besar, dan lebih mahal yang belum disertifikasi oleh FAA.
“Saya pikir penghentian Max 9 mungkin adalah hal yang mematahkan semangat kami,” kata Kirby.