Kembangkan Industri Nuklir, Korsel Janjikan Pendanaan Rp 11,72 Triliun

Agus Suparto
Presiden Republik Korea Yoon Suk Yeol pada acara KTT ke-24 ASEAN-Republic of Korea di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (6/9/2023).
25/2/2024, 15.01 WIB

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol menjanjikan proyek industri nuklir bisa mencapai 3,3 triliun won, atau sekitar Rp 38,67 triliun serta memberikan pendanaan khusus 1 triliun won, atau sekitar Rp 11,72 triliun. Janji tersebut muncul ketika Yoon terus mengadvokasi perluasan industri nuklir dan ekspor listrik tenaga nuklir.

"Pemerintah akan memberikan dukungan secara penuh, agar tahun ini menjadi tahun bagi industri nuklir untuk kembali berkembang pesat, lebih dari sekadar menormalisasi industri tersebut," kata Yoon dikutip dari Korea JongAng Daily, Minggu (25/2).

Hal itu diungkapkan Yoon saat berbicara mengenai kebijakan sektor energi nuklir dalam pertemuan balai kota di Changwon, Provinsi Gyeongsang Selatan, Korea Selatan pada Kamis (22/2).

Acara tersebut dihadiri 100 peserta, termasuk Menteri Perindustrian Ahn Duk-geun, Gubernur Gyeongsang Selatan Park Wan-soo, serta para mahasiswa jurusan teknologi nuklir.

Memberikan Keringanan Pajak

Rencana memulihkan industri tenaga nuklir merupakan salah satu janji kampanye Yoon. Hal ini sekaligus untuk membalikkan kebijakan presiden Korsel sebelumnya, Moon Jae-in yang ingin menyetop penggunaan nuklir.

Dilansir dari Yonhap News Agency, pemerintah juga berjanji mendukung perusahaan industri nuklir dengan memberikan keringanan pajak untuk memfasilitasi investasi, penelitian dan pengembangan (R&D) di industri ini.

Halaman:
Reporter: Ferrika Lukmana Sari