Prabowo Subianto dikabarkan mengincar mantan bankir untuk posisi menteri keuangan pada pemerintahan barunya 2024-2029. Ia juga mencari teknokrat yang dapat mengamankan anggaran negara untuk menepati janji janji kampanyenya.
Laporan Bloomberg, Rabu (28/2), menyebut, Prabowo sedang mempertimbangkan empat nama untuk posisi itu. Keempat kandidat potensialnya adalah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK)Mahendra Siregar, dan Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Royke Tumilaar.
Mereka dipandang cocok untuk menggantikan posisi Sri Mulyani karena ahli dalam bidang keuangan dan terbukti efektif dalam hal kepemimpinan. Prabowo, menurut sumber Bloomberg, tidak akan melibatkan posisi menteri keuangan sebagai tawar-menawar politik apapun karena jabatannya yang krusial dan membutuhkan ketelitian dalam mengelola anggaran.
Posisi menteri keuangan menjadi sangat penting di tengah risiko geopolitik dan gangguan rantai pasokan yang timbul dari persaingan Amerika vs Cina. Siapa pun yang terpilih harus dapat menjaga disiplin fiskal, menstabilkan rupiah, meyakinkan investor, dan mengamankan pendanaan untuk rencana belanja besar-besaran Prabowo.
Salah satu yang menjadi sorotan dalam belanja itu adalah rencana meberikan makan siang dan susu gratis untuk anak sekolah yang jumlahnya lebih dari 80 juta. Program makan siang gratis ini mencapai Rp 260 triliun, lebih besar dari defisit anggaran 2023.
Diskusi untuk membentuk kabinet baru Prabowo masih berlangsung dan tahap awal. Finalisasinya baru akan terjadi ketika ia resmi memenangkan Pilpres. Hasil resmi penghitungan suara akan diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 20 Maret 2024.