Cadangan Devisa RI Naik Jadi US$ 139 Miliar, Pertama Kali Sejak 2024
Data Bank Indonesia menunjukkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Mei 2024 sebesar US$ 139 miliar. Angka ini naik dibandingkan posisi bulan sebelumnya di US$ 136,2 miliar.
"Kenaikannya dipengaruhi penerimaan pajak dan jasa serta penerbitan obligasi global pemerintah," tulis Bank Indonesia dalam siaran persnya, Jumat (7/7).
Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,3 bulan impor atau 6,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Selain itu, besaran cadangan devisa Mei 2024 juga berada di atas standar kecukupan internasional, yaitu sekitar tiga bulan impor.
BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Ke depan, angkanya akan tetap memadai untuk mendukung stabilitas dan prospek ekonomi nasional.
Kenaikan cadangan devisa pada bulan lalu merupakan yang pertama sepanjang 2024. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo sebelumnya mengatakan angka cadangan devisa Indonesia masih aman dan lebih tinggi dari standar Dana Moneter Internasional (IMF).
Kenaikannya akan terjadi seiring dengan naiknya suku bunga acuan atau BI Rate. Hal ini akan turut mendorong arus modal masuk atau inflow.