Bank Indonesia melaporkan hasil survei penjualan eceran Juni 2024. Berdasarkan survei tersebut, bank sentral memperkirakan tekanan inflasi pada September 2024 diperkirakan menurun.
“Sementara inflasi 6 bulan yang akan datang pada Desember 2024 diperkirakan meningkat,” kata Asisten Gubernur Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (9/8).
Hal tersebut tercermin dari indeks ekspektasi harga umum (IEH) September 2024 yang tercatat sebesar 134,5. Angka tersebut lebih rendah dari IEH pada periode sebelumnya yang mencapai 136,4.
Sementara itu, IEH Desember tercatat sebesar 161,0 yang lebih tinggi dibandingkan IEH periode sebelumnya 144,8. “Hal ini sejalan dengan peningkatan permintaan pada periode Natal dan libur Tahun Baru,” ujar Erwin.
Dalam hasil rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada Juli 2024, inflasi dipastikan tetap terjaga dalam kisaran 2,5 plus minus 1%. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan inflasi indeks harga konsumen atau IHK Juni 2024 tercatat 2,51% secara tahunan atau lebih rendah dibandingkan Mei 2024 sebesar 2,84%.
Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh rendahnya inflasi inti dan inflasi administered prices yang masing-masing sebesar 1,90% dan 1,68% secara tahunan. Inflasi volatile food turun cukup dalam di sebagian besar wilayah Indonesia sehingga tercatat sebesar 5,96% secara tahunan dari bulan sebelumnya 8,14%.
Untuk inflasi inti diperkirakan terjaga seiring ekspektasi inflasi yang terjangkar dalam sasaran. Begitu juga dengan kapasitas perekonomian yang masih besar dan dapat merespons permintaan domestik
“Bank Indonesia terus memperkuat kebijakan moneter pro-stability dan meningkatkan sinergi kebijakan dengan Pemerintah sehingga inflasi 2024 dan 2025 terkendali dalam sasaran 2,5 plus minus 1%,” kata Perry.