Sri Mulyani Singgung Transisi Politik dan Pertumbuhan Ekonomi

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/tom.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan paparan saat rapat kerja bersama Komisi XI DPR di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (28/8/2024).
Penulis: Rahayu Subekti
9/9/2024, 08.49 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani membagikan cerita melalui akun Instagram usai melakukan pertemuan dengan CEO Standard Chartered Bill Winters di tengah rangkaian agenda Indonesia International Sustainability Forum atau ISF 2024, Jumat (6/9).

Ia mengatakan bahwa transisi politik tengah terjadi di sejumlah negara, termasuk Indonesia. “Hal ini tidak boleh sampai menghambat pertumbuhan perekonomian,” tulis Sri Mulyani, Minggu (8/9).

Sri Mulyani mengungkapkan isi pembahasan bersama Winters selaras dengan ISF 2024 yakni transisi energi dan beragam isu yang menyertai, seperti transisi politik. Bendahara negara ini juga membahas kerangka hukum untuk mempercepat proses transisi energi.

“Bill bercerita bahwa Asia merupakan salah satu kawasan yang relatif cepat dalam mengadopsi dan mengimplementasikan hal-hal ini. Selama 15 tahun belakangan, tidak pernah muncul permasalahan yang berarti,” ujar Sri Mulyani.

Dalam pernyataan terpisah, Sri Mulyani mengakui bahwa kondisi perekonomian global masih menantang mulai ketegangan geopolitik, perkembangan teknologi dan digitalisasi hingga meningkatnya risiko beragam efek samping perubahan iklim.

Dalam satu abad terakhir, salah satu sumber utama pertumbuhan perekonomian adalah industrialisasi, termasuk bagi Indonesia. “Namun terdapat dampak negatif yakni emisi karbon yang juga terus meningkat. Indonesia sadar betul akan hal ini. Pertumbuhan ekonomi tidak boleh mengorbankan lingkungan,” kata Sri Mulyani.

Oleh karena itu, Sri Mulyani mengatakan bahwa kebijakan fiskal pemerintah memerankan peranan krusial sebagai motor pertumbuhan, tetapi juga pelindung lingkungan.

Reporter: Rahayu Subekti