Sri Mulyani Proyeksikan Ekonomi Tumbuh 5,2% pada Tahun Pertama Prabowo

Katadata/Rahayu Subekti
(dari kiri-kanan) Ketua Dewan Komisioner Otoritas Ja?sa Keuangan Mahendra Siregar, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dan Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa saat menyampaikan keterangan pers hasil rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (18/10/2024).
18/10/2024, 19.56 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia terus berada pada perkembangan yang positif. Ia memperkirakan perekonomian Indonesia 2024 bisa tumbuh 5,1% secara tahunan.

Begitu juga pada tahun pertama era Prabowo Subianto nanti, perekonomian Indonesia masih diproyeksikan tetap tumbuh. “Untuk 2025, perekonomian diperkirakan tumbuh 5,2% secara tahunan,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers komite stabilitas sistem keuangan (KSSK) di Gedung BI, Jakarta, Jumat (18/10).

Sri Mulyani mengatakan, pertumbuhan itu didorong permintaan domestik dan penguatan reformasi struktural. “Ini termasuk sektor ekonomi yang dapat menyerap tenaga kerja dan memiliki nilai tambah yang tinggi,” ujar Sri Mulyani.

Ia mengatakan saat ini perekonomian Indonesia tetap dalam kondisi baik di tengah dinamika risiko global. Sri Mulyani memproyeksikan ekonomi Indonesia tetap tumbuh pada kuartal III tahun ini.

“Perekonomian domestik pada triwulan III 2024 diperkirakan tumbuh di atas 5% secara tahunan,” kata Sri Mulyani.

Hal tersebut melanjutkan kinerja positif kuartal II tahun ini. Sri Mulyani mengatakan faktor pendorong pertumbuhan ekonomi masih dari konsumsi rumah tangga dan investasi. “Ini khususnya untuk kelas menengah ke atas,” ujar Sri Mulyani.

Selain itu, bendahara negara ini mengatakan investasi terus tumbuh seiring penyelesaian berbagai proyek strategis nasional (PSN), termasuk Ibu Kota Negara. Di sisi lain, kinerja ekspor nonmigas diperkirakan meningkat, didorong produk manufaktur dan pertambangan.

Sri Mulyani mengatakan peningkatan aktivitas perekonomian domestik diperkirakan berlanjut hingga akhir tahun 2024. Untuk itu, kebijakan pemerintah terus diarahkan untuk menjaga daya beli masyarakat, stabilitas harga, dan berbagai program perlindungan sosial.

“Kebijakan ini sebagai penopang utama aktivitas ekonomi,” kata Sri Mulyani.

Selain itu, Sri Mulyani menyebut penyelenggaraan Pilkada serentak pada November 2024 serta mobilitas masyarakat di hari libur nasional akhir tahun juga diharapkan memberikan kontribusi dari sisi konsumsi.

Sri Mulyani mengungkapkan saat ini kinerja sektor manufaktur dan perdagangan menjadi penopang utama. Khususnya penopang pertumbuhan ekonomi dari sisi produksi.

“Hal ini seiring dengan terjaganya daya beli masyarakat serta peningkatan nilai tambah dan output produksi,” ujar Sri Mulyani.

 

Reporter: Rahayu Subekti