Kesepakatan Rp 6,7 Triliun, Buah 'Kemesraan' Jokowi - Erdogan

Laily Rachev|Biro Pers Setpres
Penulis: Arief Kamaludin
Editor: Yura Syahrul
7/7/2017, 15.40 WIB

Presiden Joko Widodo memanfaatkan kunjungan kenegaraannya ke Turki untuk merajut sejumlah kerja sama di berbagai bidang, khususnya ekonomi dan pertahanan. Kesepakatan senilai Rp 6,7 triliun pun dikantongi seiring dengan keakraban dan kemesraan hubungan Jokowi dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.   

Turun dari mobil saat tiba di Istana Kepresidenan Turki Beyaz Saray, di pinggiran Kota Ankara, Kamis (6/7) siang waktu setempat, Jokowi langsung disambut Erdogan. Kedua kepala negara ini kemudian memeriksa pasukan jajar kehormatan yang mengenakan seragam biru berikut tentara Ottoman berpakaian baju zirah dan perlengkapan perang.

Jokowi didampingi Menko Bidang Polhukam Wiranto, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Kepala BKPM Thomas Lembong, dan Kepala BNPT Suhardi Alius. Usai upacara kenegaraan, Jokowi dan Erdogan mengadakan pertemuan empat mata, yang dilanjutkan pertemuan bilateral.

Dari situlah kemudian diteken kesepakatan investasi senilai US$ 520 juta (sekitar Rp 6,7 triliun). Kesepakatan itu meliputi PT PAL dengan Karadeniz Holding, perusahaanTurki yang bergerak di bidang energi dan kapal pembangkit listrik senilai US$ 320 juta dan kesepakatan PT Dirgantara Indonesia dengan Turkish Aerospace Industry senilai US$ 200 juta. “Kesepakatan yang dilakukan melingkupi pembuatan empat powership dengan kapasitas 36-80 Mega Watt,” kata Kepala BKPM Thomas Lembong melalui siaran persnya.