Sudah puluhan tahun Firdaus menjaga kumpulan film seluloid di Indonesia yang diproduksi mulai 1935 hingga pengujung berakhirnya era film pita hitam tersebut. Kumpulan film seluloid berjumlah ribuan yang disimpan di balik lemari pendingin itu dirawat setiap hari .
Pria 50 tahun itu merupakan penjaga terakhir film-film lawas tersebut dari ancaman kepunahan.
Sewaktu ditemui di lantai dasar gedung Sinematek, dia tengah mengecek beberapa reel film yang menumpuk di bawah meja perawatan. Tumpukan reel itu akan di-rewind atau digulung oleh pemutar yang berada di tepi bawah meja. Film seluloid itu harus rutin digulung secara manual untuk menangkal tumbuhnya jamur.
Bila ditarik ke belakang, Firdaus sebenarnya bukan orang satu-satunya yang masih menggeluti pekerjaan merawat film seluloid. Sebelum ditemani Budi Ismanto, 37, yang bekerja sebagai asistennya, ada banyak karyawan di bagian perawatan. Namun seiring bergulirnya waktu, mereka mulai berangsur meninggalkan tempat itu.
Pada awalnya, Firdaus diajak pamannya untuk bekerja di Sinematek Indonesia (SI) pada akhir 1998. Mantan karyawan minimarket tersebut menerima tawaran itu. Firdaus sebelumnya memang sering datang membantu pamannya di gedung tersebut.
Ilmu merawat film didapatkannya secara otodidak. Firdaus kerap bertanya kepada para seniornya, yang lebih dulu menggeluti pekerjaan ini.
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Firdaus (50), membersihkan gulungan seluloid di Gedung Sinematek, jalan HR. Rasuna Said, RT.2/RW.5, Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan.
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Poster film jadul yang ditempel di Gedung Sinematek, jalan HR. Rasuna Said, RT.2/RW.5, Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan.
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Firdaus (50), merapikan gulungan seluloid di Gedung Sinematek, jalan HR. Rasuna Said, RT.2/RW.5, Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan.
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Ruangan pengolahan data film di Gedung Sinematek, jalan HR. Rasuna Said, RT.2/RW.5, Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan.
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Firdaus (50), memperlihatkan gulungan seluloid di Gedung Sinematek, jalan HR. Rasuna Said, RT.2/RW.5, Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan.
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Firdaus (50), memutar film seluloid di Gedung Sinematek, jalan HR. Rasuna Said, RT.2/RW.5, Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan.
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Firdaus (50), membersihkan gulungan seluloid di Gedung Sinematek, jalan HR. Rasuna Said, RT.2/RW.5, Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan.
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Firdaus (50), membersihkan gulungan seluloid di Gedung Sinematek, jalan HR. Rasuna Said, RT.2/RW.5, Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan.
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Firdaus (50), memutar film di Gedung Sinematek, jalan HR. Rasuna Said, RT.2/RW.5, Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan.
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Foto jaman dulu gudang gulungan film seluloid di Gedung Sinematek, jalan HR. Rasuna Said, RT.2/RW.5, Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan.
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Foto jaman dulu para pekerja merawat gulungan film seluloid di Gedung Sinematek, jalan HR. Rasuna Said, RT.2/RW.5, Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan.
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Firdaus (50), memperlihatkan gulungan seluloid di Gedung Sinematek, jalan HR. Rasuna Said, RT.2/RW.5, Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan.