Banjir bandang dan tanah longsor telah berlalu di Pulau Lembata dan Pulau Adonara, Nusa Tenggara Timur. Bencana alam yang dipicu badai siklon tropis Seroja pada Minggu (4/4/2021) itu telah memporakporandakan sejumlah wilayah di dua pulau di timur Pulau Flores.
Tidak kurang dari 119 orang meninggal, puluhan orang hilang masih dalam pencarian, dan ratusan warga kehilangan tempat tinggal (data terakhir 11 April 2021). Sejumlah jalan dan jembatan yang menjadi urat nadi perekonomian masyarakat di kaki Gunung Ile Boleng, Pulau Adonara dan Gunung Ile Ape, Pulau Lembata, pun terputus.
Berbagai benda berserakan di sekitar permukiman yang dihantam banjir bandang dan tanah longsor, menjadi penanda dahsyatnya bencana alam yang terjadi saat para penduduk lelap dalam tidur. Meski tangisan telah kering, duka masih menyelimuti masyarakat yang terdampak.
Solidaritas ditunjukkan masyarakat yang terdampak, dari meliburkan diri dari segala kegiatan usaha hingga bergotong royong membantu penanganan pascabencana. Kini para warga penyintas menatap masa depan. Harapan untuk dapat segera direlokasi memenuhi doa mereka agar dapat segera bangkit dalam lara akibat bencana.
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Sebuah gambar pemandangan alam tergeletak di antara puing rumah rusak akibat tanah longsor di Desa Nelelamadike, Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Sebuah pohon tumbang akibat tanah longsor di Desa Nelelamadike, Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Sebuah sandal tertinggal di antara puing-puing rumah yang hancur akibat banjir bandang di Desa Weiburak, Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Pintu sebuah kedai kopi belepotan lumpur akibat banjir bandang di Weiwerang, Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Sebuah kitab suci Alkitab bersama foto pemiliknya berada di antara puing-puing reruntuhan akibat tanah longsor di Desa Waematan, Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Sebuah truk minyak terdampar di antara puing-puing permukiman yang hancur akibat banjir bandang di Weiwerang, Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Tas dan pakaian penuh lumpur terserak di antara puing-puing permukiman yang hancur akibat banjir bandang di Weiwerang, Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Sebuah sepeda motor rusak terdampar di antara puing-puing permukiman yang hancur akibat banjir bandang di Weiwerang, Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Sebuah kursi tertutup lumpur di antara puing-puing rumah akibat banjir bandang di Desa Weiburak, Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Bendera Merah Putih berkibar di antara rumah-rumah yang hancur akibat banjir bandang di Desa Weiburak, Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).