Kampung Dolar merupakan sebutan lain dari Kampung Beting. Letaknya di Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Dahulu, mayoritas warga di sana merupakan penambak ikan bandeng dan udang. Pada 1970-an, penghasilan para penambak di sana sudah jutaan rupiah. Karena itulah daerah tersebut dijuluki Kampung Dolar.
Namun cerita manis Kampung Dolar kini tinggal kenangan. Pengikisan garis pantai oleh ombak atau abrasi menjadi penyebab utama hilangnya sumber mata pencaharian warga setempat. Tak hanya itu, abrasi merendam banyak rumah di sana satu dekade lalu.
Tak heran bila sekitar 2.000 orang terpakasa meninggalkan rumahnya yang rusak diterjang gelombang pasang laut. Pada 2014, misalnya, Badan Pusat Statistik mencatat penduduk di sana masih sejumlah 8.166 jiwa, dua tahun kemudian menyusut tinggal 7.161 orang.
Walau sudah banyak yang meninggalkan kampung itu, Ajah tetap bertahan. Perempuan 43 tahun dan keluarganya ini tidak bergeser dari kediamannya, walau terus-menerus digenangi air rob. Wanita asal Indramayu ini sudah tinggal di sana sejak berusia dua tahun bersama orang tuanya yang penambak bandeng itu.
Menurut Ajah, “Masa jaya usaha milik bapak memang sudah berlalu, bahkan tiada berbekas saat ini.” Namun dia begitu berat untuk meninggalkan kampungnya. Untuk mengatisapsi masuknya genangan banjir rob, Ajah sudah tiga kali meninggikan lantai rumahnya dengan semen kurang lebih 15 sentimeter.
Karena abrasi, jarak permukiman warga dengan bibir pantai di Desa Pantai Bahagia terus menyusut sejak 20 tahun silam. Berbagai upaya seperti yang dilakukan Ajah tidak berhasil menagkis laju air rob. Mereka yang masih bertahan di Kampung Beting berharap pemerintah membantu untuk meninjau dan mengatasi permasalahan tersebut.
“Sekarang kami bolak-baik ke Indramayu. Kalau sedang banjir seperti ini, siapa yang kuat. Anak-anak kasihan, jadi gampang sakit. Belum juga tambak garam si bapak ya terendam semua,” ujar Ajah sambil menyuguhkan kopi dari dapur rumahnya. “Mau teriak bagaimana juga gak bakal ada yang denger kami.”
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Sejumlah warga melintas di atas tembok jalan yang targenang banjir rob menggunakan senter di Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Sabtu, (26/6/2021). Sebagian bertahan dan sekitar 2.000 warga terpaksa meninggalkan rumahnya akibat tak kuasa menanggung kerusakan material dan hilangnya sumber mata pencaharian yang disebakan gelombang pasang laut yang menggenangi pemukiman setiap harinya.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Suasana malam saat air pasang laut menggenangi rumah warga di Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Sabtu (26/62021). Sebagian bertahan dan sekitar 2.000 warga terpaksa meninggalkan rumahnya akibat tak kuasa menanggung kerusakan material dan hilangnya sumber mata pencaharian yang disebakan gelombang pasang laut yang menggenangi pemukiman setiap harinya.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Sejumlah warga melintas di atas tembok jalan yang targenang banjir rob menggunakan senter di Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Sabtu, (26/6/2021). Sebagian bertahan dan sekitar 2.000 warga terpaksa meninggalkan rumahnya akibat tak kuasa menanggung kerusakan material dan hilangnya
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Sejumlah rumah warga yang masih dihuni pemiliknya targenang banjir rob di Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Sabtu, (26/6/2021). Bencana alam seperti banjir rob sangat menggangu keseimbangan ekositem di kawasan pesisir khususnya Kampung Beting, tidak hanya unsur fisik yang ternganggu akibat dampak pemanasan global tersebut tetapi juga meganggu aktivitas sosial ekonomi.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Sejumlah warga menerangi jalan menggunakan lampu senter saat melintasi jalan yang targenang banjir rob di Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Sabtu, (26/6/2021). Sebagian bertahan dan sekitar 2.000 warga terpaksa meninggalkan rumahnya akibat tak kuasa menanggung kerusakan material dan hilangnya sumber mata pencaharian yang disebakan gelombang pasang laut yang menggenangi pemukiman setiap harinya.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Ajah (43) salah satu warga kampung beting berpose diatas tumpukkan batu di dalam kamar rumahnya yang targenang banjir rob di Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Sabtu, (26/6/2021). Sebagian bertahan dan sekitar 2.000 warga terpaksa meninggalkan rumahnya akibat tak kuasa menanggung kerusakan material dan hilangnya sumber mata pencaharian yang disebakan gelombang pasang laut yang menggenangi pemukiman setiap harinya.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Sejumlah rumah warga yang telah ditinggal pemiliknya alami kerusakan berat akibat targenang banjir rob di Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Minggu, (27/6/2021). Bencana alam seperti banjir rob sangat menggangu keseimbangan ekositem di kawasan pesisir khususnya Kampung Beting, tidak hanya unsur fisik yang ternganggu akibat dampak pemanasan global tersebut tetapi juga meganggu aktivitas sosial ekonomi.
muhammad Zaenuddin|Katadata
Seekor kambing ternak milik warga mati akibat terendam banjir rob di Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Minggu, (27/6/2021). Tidak hanya kerugian fisik, dampak negatif yang didapat warga setempat yakni kehilangan tempat tinggal dan mata pencaharian, sehingga kesejahteraan penduduk alami penurunan.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Sejumlah rumah warga yang telah ditinggal pemiliknya alami kerusakan berat akibat targenang banjir rob di Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Minggu, (27/6/2021). Bencana alam seperti banjir rob sangat menggangu keseimbangan ekositem di kawasan pesisir khususnya Kampung Beting, tidak hanya kerugian fisik, dampak negatif yang didapat warga setempat yakni kehilangan tempat tinggal dan mata pencaharian, sehingga kesejahteraan penduduk alami penurunan.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Sejumlah makam di Tempat Pemakaan Umum (TPU) Beting terendam banjir rob di Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Minggu (27/6/2021). Sebagian bertahan dan sekitar 2.000 warga terpaksa meninggalkan rumahnya akibat tak kuasa menanggung kerusakan material dan hilangnya sumber mata pencaharian yang disebakan gelombang pasang laut yang menggenangi pemukiman setiap harinya.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Sejumlah warga melintas di jalan yang targenang banjir rob di Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Sabtu, (26/6/2021). Sebagian bertahan dan sekitar 2.000 warga terpaksa meninggalkan rumahnya akibat tak kuasa menanggung kerusakan material dan hilangnya sumber mata pencaharian yang disebakan gelombang pasang laut yang menggenangi pemukiman setiap harinya.