Foto: Cerita Porter, Para Manusia Kuat

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Penulis: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
2/11/2022, 10.59 WIB

Penjelajah alam bebas pasti tak akan asing dengan foto porter di atas. Profesi yang membutuhkan raga kuat untuk mampu mengangkut beban hingga 50-80 kilogram itu, tak dipungkiri berperan penting pada setiap penjelajahan alam bebas. Profesi yang kini juga dilakukan oleh rata-rata warga Desa Ujung Jaya, Banten.

Porter-porter dari Desa Ujung Jaya merupakan warga yang dibina oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Balai Taman Nasional Ujung Kulon. Mereka dibekali dengan berbagai disiplin ilmu berkegiatan di alam bebas mulai dari membaca kompas hingga mengenali berbagai jenis flora dan fauna di sekitar.

Dalam tugasnya, para porter mempersiapkan segala perlengkapan seperti golok tebas, karung untuk membawa tas ransel hingga bambu yang digunakan untuk alat panggul. Biasanya, jumlah porter yang dibutuhkan dalam sebuah penjelajahan disesuaikan dengan jumlah tim dan lamanya perjalanan.

Keberadaan mereka membuat perjalanan ekspedisi, liburan ataupun ziarah religi menjadi lebih mudah dan ringan untuk menempuh medan yang mudah hingga sulit dengan berbagai peralatan dan barang pendakian. Tarif yang mereka pasang sekitar Rp150 ribu hingga Rp200 ribu per orang setiap harinya.

Porter dalam sebuah ekspedisi biasanya terdiri dari beberapa orang yang memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing, seperti tugas pembangun shelter (tempat berlindung) yang bertugas membangun tenda hingga dapur umum, serta juru masak yang bertugas menyediakan logistik atau kebutuhan makanan selama perjalanan.

Pembinaan profesi porter oleh Kementerian LHK berdampak positif bagi penduduk yang sehari-hari bekerja sebagai petani dan nelayan saja. Pemasukan tambahan sebagai porter membantu mereka membiayai sekolah anak-anak hingga jenjang SMA atau sederajat dan bahkan hingga perguruan tinggi.

Keberadaannya secara tidak langsung juga berperan dalam menjaga keberlangsungan ekosistem di Taman Nasional Ujung Kulon dari pemburu dan pelaku penebangan liar.

Foto & Teks : Muhammad Adimaja

Editor : Puspa Perwitasari