Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Amnesty International Indonesia bersama tokoh masyarakat menggelar aksi unjuk rasa damai di depan Gedung Kedubes Amerika Serikat, Jakarta, Jumat (27/10). Unjuk rasa digelar demi mengakhiri kekerasan Israel di Jalur Gaza. Dalam unjuk rasa tersebut, massa aksi menuntut Israel dan negara-negara sekutunya Amerika Serikat untuk menghentikan serangan besar-besaran ke Gaza sekaligus mengakhiri penindasan sistem Apartheid kepada warga Palestina.
Sudah tiga pekan Jalur Gaza terus membara sejak pecahnya kembali konflik di Israel dan wilayah pendudukan Palestina. Belum ada tanda-tanda berakhirnya kekerasan sejak serangan tak terduga Hamas ke Israel, yang menewaskan sedikitnya 1.400 jiwa, dan dibalas Israel dengan serangan serampangan ke Jalur Gaza yang merenggut nyawa lebih dari 5.000 jiwa. Saat itu, Israel juga tengah melakukan penghukuman kolektif ke warga sipil Gaza dengan menutup akses masuknya makanan, air bersih, dan bahan bakar.
Diluar itu, Jalur Gaza sudah luluh lantak akibat serangan serampangan Israel. Banyak keluarga yang hancur dan bangunan yang runtuh. Rumah-rumah sakit di Gaza pun kini nyaris kolaps, diperparah lagi dengan ekonominya yang hancur akibat blokade illegal Israel selama 16 tahun, sebagai hasil sistem penindasan Apartheid yang diterapkannya kepada warga Palestina.
Kekerasan yang terus mengorbankan warga sipil ini tidak bisa dibiarkan. Selain Israel, negara-negara sekutunya seperti Amerika Serikat harus didesak untuk memastikan Israel menghentikan serangan besar-besaran ke Gaza sekaligus mengakhiri penindasan sistem Apartheid kepada warga Palestina.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Amnesty International Indonesia bersama tokoh masyarakat menggelar aksi unjuk rasa damai demi mengakhiri kekerasan Israel di Jalur Gaza di depan Gedung Kedubes Amerika Serikat, Jakarta, Jumat (27/10). Unjuk rasa tersebut massa aksi menuntut Israel, dan negara-negara sekutunya Amerika Serikat untuk memastikan Israel menghentikan serangan besar-besaran ke Gaza sekaligus mengakhiri penindasan sistem Apartheid kepada warga Palestina.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Amnesty International Indonesia bersama tokoh masyarakat menggelar aksi unjuk rasa damai demi mengakhiri kekerasan Israel di Jalur Gaza di depan Gedung Kedubes Amerika Serikat, Jakarta, Jumat (27/10). Unjuk rasa tersebut massa aksi menuntut Israel, dan negara-negara sekutunya Amerika Serikat untuk memastikan Israel menghentikan serangan besar-besaran ke Gaza sekaligus mengakhiri penindasan sistem Apartheid kepada warga Palestina.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Poster aktivis yang tergabung dalam Amnesty International Indonesia bersama tokoh masyarakat menggelar aksi unjuk rasa damai demi mengakhiri kekerasan Israel di Jalur Gaza di depan Gedung Kedubes Amerika Serikat, Jakarta, Jumat (27/10). Unjuk rasa tersebut massa aksi menuntut Israel, dan negara-negara sekutunya Amerika Serikat untuk memastikan Israel menghentikan serangan besar-besaran ke Gaza sekaligus mengakhiri penindasan sistem Apartheid kepada warga Palestina.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Amnesty International Indonesia bersama tokoh masyarakat menggelar aksi unjuk rasa damai demi mengakhiri kekerasan Israel di Jalur Gaza di depan Gedung Kedubes Amerika Serikat, Jakarta, Jumat (27/10). Unjuk rasa tersebut massa aksi menuntut Israel, dan negara-negara sekutunya Amerika Serikat untuk memastikan Israel menghentikan serangan besar-besaran ke Gaza sekaligus mengakhiri penindasan sistem Apartheid kepada warga Palestina.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Amnesty International Indonesia bersama tokoh masyarakat menggelar aksi unjuk rasa damai demi mengakhiri kekerasan Israel di Jalur Gaza di depan Gedung Kedubes Amerika Serikat, Jakarta, Jumat (27/10). Unjuk rasa tersebut massa aksi menuntut Israel, dan negara-negara sekutunya Amerika Serikat untuk memastikan Israel menghentikan serangan besar-besaran ke Gaza sekaligus mengakhiri penindasan sistem Apartheid kepada warga Palestina. , yang menewaskan sedikitnya 1.400 jiw
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Amnesty International Indonesia bersama tokoh masyarakat menggelar aksi unjuk rasa damai demi mengakhiri kekerasan Israel di Jalur Gaza di depan Gedung Kedubes Amerika Serikat, Jakarta, Jumat (27/10). Unjuk rasa tersebut massa aksi menuntut Israel, dan negara-negara sekutunya Amerika Serikat untuk memastikan Israel menghentikan serangan besar-besaran ke Gaza sekaligus mengakhiri penindasan sistem Apartheid kepada warga Palestina.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Amnesty International Indonesia bersama tokoh masyarakat menggelar aksi unjuk rasa damai demi mengakhiri kekerasan Israel di Jalur Gaza di depan Gedung Kedubes Amerika Serikat, Jakarta, Jumat (27/10). Unjuk rasa tersebut massa aksi menuntut Israel, dan negara-negara sekutunya Amerika Serikat untuk memastikan Israel menghentikan serangan besar-besaran ke Gaza sekaligus mengakhiri penindasan sistem Apartheid kepada warga Palestina.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Amnesty International Indonesia bersama tokoh masyarakat menggelar aksi unjuk rasa damai demi mengakhiri kekerasan Israel di Jalur Gaza di depan Gedung Kedubes Amerika Serikat, Jakarta, Jumat (27/10). Unjuk rasa tersebut massa aksi menuntut Israel, dan negara-negara sekutunya Amerika Serikat untuk memastikan Israel menghentikan serangan besar-besaran ke Gaza sekaligus mengakhiri penindasan sistem Apartheid kepada warga Palestina.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Amnesty International Indonesia bersama tokoh masyarakat menggelar aksi unjuk rasa damai demi mengakhiri kekerasan Israel di Jalur Gaza di depan Gedung Kedubes Amerika Serikat, Jakarta, Jumat (27/10). Unjuk rasa tersebut massa aksi menuntut Israel, dan negara-negara sekutunya Amerika Serikat untuk memastikan Israel menghentikan serangan besar-besaran ke Gaza sekaligus mengakhiri penindasan sistem Apartheid kepada warga Palestina.