[Foto] Memupuk Asa Menjadi Lifter Angkat Besi Dunia

ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY
Penulis: Antara
10/5/2024, 07.15 WIB

"Brak-brukk!!", suara hempasan barbel yang berbenturan dengan lantai terlapisi karet terdengar nyaring di ruangan 6 x 11 meter yang terletak di Desa Jagabita, Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Di Kampung Pabuaran itu sejumlah anak secara bergantian saling mengerahkan daya untuk mengangkat beban yang diletakkan pada stik angkat besi atau bar.

Sekitar 20 anak berusia delapan hingga 17 tahun -sebagian besar anak kurang mampu- berlatih angkat besi di tempat tersebut. Di sinilah Batavia Bersatu Maju (BBM) atau yang sering disebut juga 6221 Weightlifting Academy bentukan mantan lifter nasional Deni. Peraih tiga emas Sea Games tersebut mendirikan BBM dari kegelisahan atas masa depan olahraga yang telah melambungkan namanya itu.

Pascaolimpiade terakhirnya di Tokyo 2020, Deni berinisiatif untuk membangun sekolah angkat besi untuk melahirkan bibit-bibit muda potensial lifter Indonesia. Dengan sisa uang hasil bayaran serta bonus-bonusnya, Deni membeli sejumlah peralatan angkat besi, serta menggunakan gudang di dekat rumahnya sebagai tempat latihan.

Tak lama, akademi bentukannya mulai didatangi anak-anak di daerahnya. Satu persatu mereka datang untuk menimba ilmu secara gratis. Tak hanya gratis, Deni pun masih menyokong asupan gizi mereka dengan memberikan mereka vitamin, susu yang diambil dari kocek pribadinya. 

“Di awal banyak orang tua yang beranggapan kalau berlatih angkat besi akan berdampak kepada pertumbuhan tinggi sang anak, namun itu tidak ada pengaruhnya. Setelah kita jelaskan akhirnya para orang tua mengerti” ujar Deni. Sejumlah lifter muda yang berlatih di sana pun kini sudah mencatatkan prestasi di tingkat kota/kabupaten maupun nasional.

“Ada salah satu siswa di sini sudah mampu membelikan motor untuk orang tuanya dari hadiah kompetisi angkat besi” lanjutnya. Angkat besi selalu menjadi lumbung medali pada penyelenggaraan ajang multievent olahraga termasuk di yang terbesar di dunia, Olimpiade.

Secara total, cabang angkat besi sudah meraih 15 medali secara konsisten sejak Olimpiade Sydney tahun 2000, berupa perak dan perunggu. Pekerjaan rumahnya, lifter-lifter merah putih belum meraih medali emas dalam Olimpiade. Dari 15 medali di ajang bergengsi empat tahunan itu, punggawa garuda hanya mampu menyabet 7 perak dan 8 perunggu.

Dengan semangat dan harapan tinggi, para lifter muda ke depan diharapkan mampu menuntaskan cita-cita bangsa untuk meraih podium tertinggi di tingkat dunia. Apabila asa terus dipupuk dan dijaga, maka bukan tidak mungkin mereka mampu menjadi lifter kelas dunia dan emas olimpiade tidak lagi hanya menjadi cita-cita.

Reporter: Antara