[Foto] Wastra Pulau Dewata yang Mendunia

ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Penulis: Antara
13/7/2024, 07.30 WIB

Pulau Dewata tidak hanya kaya dengan seni budaya dan kekayaan alam. Masyarakatnya juga dikenal kreatif, selalu menjaga dan melestarikan berbagai warisan budaya, seperti wastra atau kain tradisional.

Salah satu kain yang menjadi warisan luhur di Bali adalah tenun endek. Endek berasal dari kata “gendekan” atau “ngendek” yang berarti diam atau tetap, tidak berubah warnanya. Motif kain itu dibuat dengan cara diikat. Saat dicelup, warna benang yang diikat tidak berubah.

Kain endek tidak hanya memiliki nilai estetika tinggi, juga memegang peran penting dalam kehidupan masyarakat Bali. Tak hanya untuk upacara adat, saat ini busana berbahan kain endek telah umum digunakan masyarakat dalam aktivitas sehari-hari.

Penggunaan kain endek ini diperkuat dengan sejumlah kebijakan pemerintah. Gubernur Bali saat itu, Wayan Koster, mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2021 tentang Penggunaan Kain Tenun Endek Bali sebagai bentuk keberpihakan kepada produk warisan budaya lokal. Kain tenun endek Bali juga telah dicatatkan sebagai kekayaan intelektual komunal pada 2020.

Pesona kain endek Bali semakin mendunia ketika masuk rumah mode Christian Dior. Kain ini merupakan wastra pertama dari Indonesia sebagai bahan baku koleksi busana musim semi dan panas 2021, yang diperagakan dalam Paris Fashion Week pada akhir September 2020.

Reporter: Antara