[Foto] Menyapa All Indonesian Crew di Kapal Pertamina Gas 1

Fauza Syahputra|Katadata
Penulis: Fauza Syahputra
28/9/2024, 07.15 WIB

Kesan megah nampak pada kapal Pertamina Gas 1 (PG-1) yang sedang berlabuh di Terminal LPG Tanjung Sekong, Kota Cilegon, Banten. Kapal sepanjang 225,8 meter dan lebar 36 meter ini merupakan aset PT Pertamina International Shipping yang mampu membawa 45 ribu metrik ton LPG untuk didistribusikan ke berbagai wilayah di Indonesia

Pada Senin (23/9), saat Katadata.co.id melihat lebih dekat kapal buatan Korea Selatan ini, nampak terpasang pipa-pipa berwarna hijau, jalur keluar-masuk gas. Banyak ruangan di dalam kapal ini, seperti ruang kerja, makan, memasak, hingga anjungan kapal yang menampilkan roda kemudi dan teknologi navigasi kapal.

Kapal Pertamina Gas 1 dinakhodai oleh Kapten Prawoto. Beroperasi sejak 2013, saat itu rutenya di pelayaran domestik. Mulai 2015, kapal berlayar di jalur internasional, yaitu ke Uni Emirat Arab. Dan dua tahun lalu masuk ke US Coast Guard. “Yang persyaratannya termasuk paling tinggi di dunia,” ujar Dewi Susanti, VP Fleet Performance & Crewing Management, PT Pertamina International Shipping.

Dewi juga mengatakan bahwa yang paling membanggakan yaitu seluruh awak Kapal PG-1 adalah warga negara Indonesia. “Di sini tidak ada orang asing yang menakhodai atau jadi officer senior. Awak kapalnya ada 23 orang, all Indonesian crew,” kata Dewi.

Kapal PG-1 ini telah berlayar 84 kali. Terkahir, armada Pertamina ini mengarungi samudera ke Amerika yang menghabiskan waktu sekitar tiga bulan. Kapal ini direncanakan akan berlayar ke Australia, Jepang, dan Arab Saudi. Kapasitasnya dapat membawa 45 ribu metrik ton LPG.

Kapal PG-1 merupakan salah satu dari tujuh kapal milik PIS yang berjenis very large gas carrier (VLGC). Ada empat kapal baru yang akan dikirim pada tahun ini. PIS juga memiliki 101 tanker dengan berbagai jenis dan ukuran.

Sebagai komitmen PIS terhadap lingkungan, kapal PG-1 dilengkapi dengan teknologi untuk mengurangi emisi. “Sudah dipasang scrubber, sehingga emisi yang keluar dari kapal akan berkurang,” kata Dewi.

Reporter: Fauza Syahputra