Jalan Panjang ANZ Mencari Induk Semang Baru Bank Panin

123rf.com | seamartini
Penulis: Hari Widowati
24/9/2018, 16.19 WIB

Merampingkan Bisnis

Chief Executive Officer ANZ Shayne Elliott merampingkan bisnis ANZ dengan melepas bisnis wealth management, asuransi, hingga dana pensiun. Pada akhir 2017, ANZ menjual seluruh sahamnya di perusahaan asuransi jiwa OnePath Australia kepada Zurich Insurance senilai US$ 2,1 miliar. Akuisisi ini menjadikan Zurich Insurance perusahaan asuransi jiwa terbesar di Australia. ANZ juga melepas unit dana pensiunnya kepada IOOF Holdings senilai US$ 766 juta pada Oktober 2017.

ANZ melepas bisnis wealth management di Hong Kong, Singapura, Tiongkok, Taiwan, dan Indonesia kepada DBS Bank Singapore. Di Indonesia, pengalihan bisnis wealth management ANZ kepada PT Bank DBS Indonesia dituntaskan pada 12 Februari 2018. Perusahaan juga melepas 55% sahamnya di ANZ Royal Bank Kamboja kepada J Trust pada Mei 2018. Nilai aset-aset ANZ di Asia yang dilepas diperkirakan mencapai US$ 3 miliar.

Elliott mengatakan, saham ANZ di sejumlah institusi keuangan di Asia merupakan produk dari prakrisis finansial dan sudah melewati waktu terbaik dalam pembeliannya sehingga perusahaan akan melepas kepemilikannya secara bertahap. “Tidak perlu terburu-buru karena (investasi di Asia) masih bagus dan menghasilkan keuntungan,” kata Elliott seperti dikutip Financial Times.

Selain Mizuho dan Mitsubishi UFJ, penawaran saham ANZ di Bank Panin beberapa tahun lalu menarik minat dari Fubon Financial Holding Co Ltd (Taiwan) dan Banco Bilbao Vizcaya Argentaria SA (Spanyol). Namun, proses penawaran tersebut tidak mencapai kata sepakat karena keluarga Gunawan yang memiliki 46,04% saham Bank Panin melalui PT Panin Financial Tbk dikabarkan enggan memberikan satu posisi bagi perwakilan investor baru di jajaran dewan direksi.

Jika dihitung sejak awal tahun ini hingga 21 September 2018, harga saham bank terbesar ke-10 di Indonesia dari sisi aset ini sudah merosot 17,1% dari level Rp 1.140 per saham menjadi Rp 945 per saham. Berdasarkan konsensus analis, PT BCA Sekuritas merekomendasikan tahan saham PNBN dengan target harga Rp 850 per saham sedangkan RHB Sekuritas merekomendasikan jual dengan target harga Rp 725 per saham.

Halaman: