Di tengah kondisi perekonomian yang menantang akibat gejolak ekonomi global, pada kuartal II 2022 PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berhasil membukukan laba bersih senilai Rp 2,13 triliun. Angka tersebut tumbuh 41,31% secara year-on-year (YoY).
Kinerja itu didukung oleh pembiayaan yang sehat. Per kuartal II 2022, pembiayaan perseroan secara keseluruhan mencapai Rp 191,29 triliun, atau tumbuh 18,55% (YoY). Segmen pembiayaan terbesar yang menyokong capaian ini di antaranya pembiayaan mikro yang tumbuh 31,13%, diikuti pembiayaan konsumer yang tumbuh 21,66%, serta pembiayaan wholesale yang tumbuh 20,34%.
Di sisi lain, pembiayaan kartu dan gadai emas juga tumbuh positif. Masing-masing tercatat tumbuh 22,87% dan 20,07%. Kinerja pembiayaan ini diikuti non-performing financing (NPF) yang hanya 0,74% (nett). Adapun cash coverage BSI meningkat signifikan menjadi 157,93%.
Kinerja yang solid juga ditunjukkan oleh pertumbuhan aset sebesar 12,46% (YoY), menjadi Rp 277,34 triliun. Selain itu, BSI juga terus meningkatkan efektivitas dan efisiensi dengan memperbaiki rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) menjadi 74,50%.
Dari sisi penempatan dana pihak ketiga (DPK), perseroan mencatat pertumbuhan mencapai 13,07% (YoY) menjadi Rp 244,66 triliun. Proporsi DPK didominasi oleh tabungan wadiah, giro dan deposito.
Tabungan wadiah menjadi produk yang diminati nasabah karena memiliki fasilitas e-banking yang mudah diakses dan bebas biaya administrasi bulanan. Sementara itu, dari sisi perseroan, tabungan wadiah menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan efisiensi bagi hasil.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, kinerja BSI yang positif ini tercapai berkat kemampuan perseroan menjaga keseimbangan seluruh rasio keuangan. Hal ini membuat intermediasi perbankan terus membaik serta profitabilitas meningkat.
“BSI semakin optimistis bahwa dengan dukungan berbagai pihak kepada BSI, akan semakin memperkokoh kinerja perseroan. Sehingga pada akhir tahun nanti capaian perseroan akan dapat memenuhi target yang diharapkan,” kata Hery.
Per Juni 2022, pengguna aplikasi BSI Mobile mencapai 4,07 juta, naik 81% (YoY). Kenaikan ini dipengaruhi oleh perubahan perilaku masyarakat yang mulai beralih ke e-channel BSI Mobile, anjungan tunai mandiri (ATM), maupun internet banking.
Tercatat, sebanyak 97% nasabah BSI telah aktif menggunakan e-channel. Hal itu mendorong transaksi kumulatif BSI Mobile yang terus bertambah hingga menjadi 117,72 transaksi, per Juni 2022. Kontribusi fee based income yang didapat perseroan pun mencapai Rp 119 miliar.
Berbagai aksi korporasi yang dilakukan perseroan pada tengah tahun ini akan menjadi salah satu strategi untuk menguatkan BSI dari sisi permodalan. Hery mengungkapkan, ke depannya BSI akan fokus pada pemanfaatan teknologi digital.
Dukung Keuangan Berkelanjutan
Dalam menyalurkan pembiayaan, BSI menjaga nilai-nilai syariah dengan memberikan pembiayaan yang sehat. Prinsip ini diterapkan demi menjaga keberlangsungan kehidupan dan lingkungan. Komitmen tersebut juga selaras dengan aspek keuangan berkelanjutan (sustainable finance).
Perseroan bakal melakukan investasi berkelanjutan berbasis pengembangan ekosistem islami. Hal itu sesuai dengan semangat ekonomi hijau yang berlandaskan aspek environmental, social and governance (ESG).
Per Juni 2022, pembiayaan keuangan berkelanjutan BSI telah mencapai Rp 50,05 triliun, atau mencakup 26% dari total pembiayaan BSI. Pembiayaan terkait ESG terus mengalami peningkatan, dan akan diakselerasi agar perseroan mampu menghadirkan nilai yang lebih baik kepada para pemangku kepentingan.
Implementasi keuangan berkelanjutan juga dibuktikan dengan dengan penyaluran dana corporate social responsibility (CSR) yang mengusung konsep 3P (people, planet and profit). Dana CSR yang disalurkan BSI tercatat senilai Rp 84,1 miliar.
Salah satu kegiatan CSR perseroan adalah pendampingan dan pengembangan 19 Desa Binaan BSI yang tersebar di Aceh, Lampung, Banten, Nusa Tenggara Barat dan Makassar. Sementara itu, dalam bidang spiritual, BSI telah membangun masjid-masjid di tempat wisata. Terbaru, perseroan membangun Masjid BSI Penanjakan di kawasan Bromo, Jawa Timur.
Adapun terkait people, BSI telah memberikan lebih dari 400 program beasiswa. Sedangkan dalam hal charity dan environment, BSI mengadakan gerakan penanaman pohon lebih dari 20.000 bibit di daerah-daerah yang berpotensi rawan banjir.
“Mendorong pembangunan keuangan berkelanjutan menjadi salah satu komitmen kami dalam mengimplementasikan tanggung jawab sosial dan lingkungan di berbagai daerah. Di antaranya melalui proyek green campaign dan kepedulian terhadap lingkungan,” pungkas Hery.