Rudi mengimbuhkan, dalam penyaluran puluhan ribu sepatu tersebut, Bank Mandiri tidak hanya fokus kepada kota-kota besar di pemukiman padat atau area masyarakat urban, melainkan juga wilayah dan desa terpencil.
“Tercatat lebih dari 100 sekolah mulai dari SD dan SMP yang menjadi lokasi penyerahan sepatu. Tidak hanya sekolah, kami juga mengunjungi desa-desa terpencil untuk membagikan sepatu bagi keluarga kurang mampu,” tuturnya.
Sebagai contoh, Bank Mandiri menyerahkan ratusan pasang sepatu kepada anak-anak di Pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur (NTT), serta beberapa sekolah di Sorong, Papua Barat. Tentunya, di dalam penyaluran tidaklah mudah karena lokasi yang dituju memang jauh dari perkotaan dan membutuhkan usaha ekstra.
“Pemberian Sepatu Harapan Bangsa di desa-desa kecil di Indonesia tentu tidak mudah, namun ini adalah komitmen kami untuk secara langsung menyerahkan bantuan kepada anak-anak penerus bangsa dimanapun lokasinya dan sesulit apapun tantangannya,” ujar Rudi.
Hal tersebut juga merupakan bentuk komitmen Bank Mandiri di bidang pendidikan, sesuai dengan prioritas Kementerian BUMN untuk meningkatkan nilai ekonomi dan sosial untuk Indonesia. Pasalnya, sejak awal program diinisiasi, bank berlogo pita emas ini memastikan bahwa seratus persen sepatu yang dibagikan disalurkan langsung oleh pegawai Bank Mandiri melibatkan mitra binaan.