Indonesia Mengajar Gelar Konferensi Pendidikan di Timur Indonesia

Indonesia Mengajar
Hikmat Hardono selaku Ketua Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar
Penulis: Padjar Iswara - Tim Publikasi Katadata
22/9/2022, 15.42 WIB

Dalam konferensi ini, pembicara menuturkan fakta-fakta, membagikan potret-potret perjuangan di daerah, mengajak seluruh peserta untuk bersama-sama menyelami realita.

Konferensi ini akan menyediakan ruang-ruang untuk berdiskusi dan melihat lebih dekat tentang pendidikan di Timur melalui Ruang Kebijakan, Ruang Budaya dan Pendidikan, Ruang Dampak Berkelanjutan, Ruang Inisiatif, dan Ruang Interaksi.

“Kami buat semacam forum di mana orang -orang ini, penggerak-penggerak riil di lapangan bercerita dengan perspektif mereka tanpa di-just lebih dahulu, tanpa dihakimi lebih dahulu,” ujar Hikmat,”dan kami mencoba mendengarkan lebih dingin dan terbuka.”

Selain berdiskusi dan bertemu langsung dengan penggerak pendidikan, konferensi ini juga menghadirkan Pesta Dansa untuk merasakan budaya dan tradisi masyarakat Timur Indonesia.

Amos Atkana, salah satu narasumber yang dihadirkan langsung dari Kabupaten Maybrat akan menceritakan upayanya mendirikan Rumah Belajar Atmatu dan mengajak orang lain untuk turut berkontribusi bagi pendidikan dengan mengadakan kegiatan Nama Bacita-Cita.

Kegiatan ini merupakan sebuah perkenalan beragam profesi kepada siswa Paud hingga SMA di Maybrat, Papua Barat.

Selain itu, para peserta konferensi akan juga akan mendengar cerita dari Tersiana Tade, orang tua siswa dan guru di Kabupaten Sabu Raijua yang menghadirkan pembelajaran kreatif dan kontekstual berdasarkan potensi daerah di kelas.

Narasumber lainnya dari Kepulauan Aru, Musa Labetubun, seorang Kepala Sekolah di SD Inpres Kolijabi yang juga penempatan Pengajar Muda.

Musa Labetubun akan membagikan pandangan tentang melibatkan orang tua dalam proses belajar anak dengan membagikan tablet yang merupakan faslitas sekolah (sebelumnya hanya diletakan dl gudang) untuk ikut mendampingl anak-anak belajar di rumah.

Adapun Konferensi Pendidikan di Timur Indonesia berlangsung selama dua hari, mulai 24 sampai 25 September di Kementerlan Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Jakarta.

Kegiatan ini akan menghadirkan berbagai pihak, mulai dari masyarakat Timur Indonesia, para penggerak pendidikan, pemerintah daerah dan pusat, NGO, media, hingga akademisi dan peneliti pendidikan di wilayah Timur.

Halaman: