RI Gandeng Perusahaan Inggris, Bangun Kendaraan Listrik di Indonesia

ANTARA FOTO/Jojon/aww.
Aktivitas tungku smelter nikel untuk stainless steel di PT VDNI di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Jumat (9/9/2022). Sebagai negara penghasil nikel, Indonesia akan bekerja sama dengan investor asing untuk memproduksi kendaraan listrik.
Penulis: Hadi S
3/10/2022, 11.30 WIB

Induk usaha industri pertambangan pelat merah, Mining Industry Indonesia (MIND ID), melakukan kerja sama dengan produsen kendaraan listrik asal Inggris, Arrival Ltd. Peresmian kerja sama keduanya dilakukan pada Jumat (30/9) di Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London, Inggris.

MIND ID dan Arrival Ltd akan bersama-sama mengembangkan pabrik mikro yang berbasis teknologi untuk menciptakan kendaraan listrik komersial di Indonesia dan Asia Tenggara.

“Dengan investasi asing di industri ini, saya percaya bahwa kita dapat meningkatkan keberlanjutan industri dan menjadi lebih kompetitif di pasar global. MoU (memorandum of understanding) antara MIND ID dan Arrival hanyalah salah satu cara kami mencoba berkolaborasi dengan mitra strategis untuk membuka nilai lebih,” kata Erick.

Dalam nota kesepahaman tersebut, MIND ID telah menunjuk PT Industri Baterai Indonesia (IBC) sebagai pelaksana program kerja sama, termasuk melakukan studi kelayakan dengan Arrival Ltd. Selain itu juga akan dilakukan studi pasar dan kelayakan untuk ekspansi proyek bisnis kendaraan listrik, pasokan aluminium, serta pasokan baterai untuk ekspansi bisnis kendaraan listrik di Asia Tenggara.

Sementara itu, MIND ID dan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) akan berperan dalam rantai pasok global untuk aluminium. Sedangkan MIND ID, bersama dengan IBC, akan bergabung dalam rantai pasok global untuk baterai. Keduanya juga akan melakukan studi kelayakan bersama-sama untuk teknologi baterai kendaraan listrik. 

Erick menyebut, pemerintah Indonesia mendorong setiap industri yang memproduksi bahan baku di dalam negeri untuk melakukan hilirisasi produk turunannya. Menurut dia, hilirisasi produk akan membuka peluang kerja. “Indonesia memiliki sumber daya pertambangan yang melimpah, dan kami terus melakukan hilirisasi industri mineral dan batu bara untuk meningkatkan nilai industri,” ujarnya.

Indonesia merupakan produsen dan pengekspor bahan baku utama kendaraan listrik, nikel. Negara ini memasok 27 persen permintaan nikel di pasar global. Itu sebabnya, kata Erick, hilirisasi di Indonesia perlu dilakukan secara kongkret.

“IBC akan berfokus pada pengembangan ekosistem EV (electric vehicle) end-to-end, mulai dari eksplorasi dan pengolahan nikel sebagai komponen baterai listrik, hingga produksi EV dan daur ulang baterai”, imbuh Erick.

Ia memaparkan, sektor transportasi adalah salah satu penyumbang emisi yang cukup tinggi. Industri kendaraan listrik menjadi salah satu solusi untuk mengurangi emisi global yang terus meningkat. Kendaraan listrik merupakan alternatif transportasi yang ramah lingkungan, karena tidak menghasilkan emisi yang dapat mencemari udara.

Sementara itu, Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso menyatakan rencana pembangunan dan investasi pabrik mikro Arrival Ltd di Indonesia akan semakin menarik minat investor asing untuk menanamkan modalnya di dalam negeri.

“Kerja sama MIND ID dan Arrival Ltd ini harus cepat dan tepat realisasinya. Dukungan dan sinergi sangat diperlukan untuk mempercepat realisasi program, salah satunya dalam bentuk insentif dan kemudahan bagi ekosistem kendaraan listrik di Indonesia,” ungkapnya.

(Tim Riset Katadata)