Dukung PLN Kembangkan EBT, Luhut: RI Siap Sambut Investasi US$ 700 M

PLN
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (barisan depan, kanan) berbincang dengan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo di sela-sela BNEF Summit di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (12/11/2022).
Penulis: Shabrina Paramacitra - Tim Publikasi Katadata
13/11/2022, 08.42 WIB

Dalam jangka pendek, penggunaan gas alam merupakan salah satu strategi penting dalam transisi energi, selain pengembangan EBT. Sementara dalam jangka panjang, PLN fokus pada pengembangan EBT skala besar yang dikombinasikan dengan penyimpanan energi dan interkoneksi.

“Kita sudah berhasil menghapus 13 GW pembangkit listrik batu bara dalam fase perencanaan. Artinya apa, kita sudah bisa menghindari CO2 emisi sebesar 1,8 miliar ton selama 25 tahun,” ungkap  Darmawan.

Selain itu, PLN juga mengubah perencanaan pembangunan pembangkit batu bara sebesar 1,1 GW menjadi pembangkit berbasis energi bersih, sementara 880 MW pembangkit batu bara dikonversi menjadi pembangkit berbasis gas.

PLN membuat rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) yang sangat agresif dalam menambahkan EBT, yakni sebesar 20,9 GW, atau 51,6 persen dari rencana penambahan pembangkit untuk periode 2021-2030. Menurut Darmawan, ini adalah RUPTL terhijau dalam sejarah.

Upaya tersebut telah mampu menurunkan emisi hingga 35 juta ton pada tahun ini. Namun, jika upaya ini tidak dilanjutkan dengan maksimal, emisi karbon bisa menembus 240 juta ton. “Jadi ini penting sekali. Bagaimana semua ini bukan hanya dalam satu high level strategy, tapi bisa di-translate menjadi operasional yang efektif di lapangan,” tuturnya.

Oleh karena itu, perlu inovasi teknologi, pembiayaan, dan regulasi yang memungkinkan EBT dikembangkan secara masif. Untuk itu, PLN telah mengembangkan peta jalan yang komprehensif untuk mencapai target nol emisi karbon pada tahun 2060.

“Di masa lalu bisnis utama kami adalah menyediakan listrik bagi pelanggan. Namun, ke depan tugas utama PLN adalah menjaga lingkungan yang baik, dan, listrik menjadi salah satu produk bisnis perseroan,” pungkas Darmawan.

Halaman: