Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara (Fikom Untar) menyelenggarakan kegiatan Konferensi Nasional Komunikasi Humanis (KNKH) dengan tema “Budaya Pop, Komunikasi dan Masyarakat”.
KNKH 2022 yang telah memasuki penyelenggaraan tahun kelima ini diselenggarakan secara daring pada Kamis, (17/11) dan dibuka Rektor Untar Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan, M.T., M.M., I.P.U., AE.
Acara tersebut turut mengundang sejumlah pembicara antara lain Guru Besar Ilmu Susastra dan Kajian Budaya Prof. Manneke Budiman, SS, MA, Ph.D, Inaya Wahid (aktivis sosial dan Kebudayaan), Lusia Savitri Setyo Utami, S.Sos., M.Si (Dosen Fikom Untar) serta moderator Dr. Muhammad Adi Pribadi, S.E., M.IB., M.Com., C.PR.
Prof. Manneke dalam paparannya menekankan komunikasi dalam budaya populer menyampaikan pesan kepada publik penerimanya. Tujuannya belum tentu untuk memperlihatkan sesuatu tetapi justru untuk menyembunyikan sesuatu.
“Pesan terdistorsi yang disampaikan secara masif dan terus-menerus itu melahirkan sebuah fenomena baru dalam budaya populer yaitu hoax atau fake news,” katanya.
Sementara itu, Inaya menyoroti budaya pop yang dilakukan generasi muda. Budaya pop ibarat gelombang besar di mana tidak ada yang dapat menahannya.
"Jangan-jangan apa yg kita sebut budaya luhur saat ini adalah budaya pop pada zamannya", ujarnya.
Sedangkan dosen fikom Lusia Savitri membahas budaya pop dikaitkan dengan kuatnya gelombang pengaruh K-Pop di Indonesia. Menurutnya Indonesia menjadi pasar potensial gelombang Korea atau hallyu, terlebih pasca pandemi ini.
Dekan Fikom Dr. Riris Loisa, M.Si, mengatakan, KNKH adalah kegiatan rutin tahunan Fikom berskala nasional yang bertujuan untuk menjadi wadah berbagi gagasan, hasil penelitian, atau pengalaman para akademisi maupun praktisi seputar komunikasi yang humanis.
"Diharapkan tidak hanya memperluas wawasan para peserta yang berpartisipasi, tetapi juga berdampak bagi masyarakat yang mengakses hasil dari konferensi baik berupa jurnal ataupun buku sehingga dapat membangun budaya komunikasi yang saling menghargai," katanya.
Ketua Panitia KNKH 2022 Dr. Moehammad Gafar Yoedtadi, M.Si. menjelaskan, alasan dipilihnya topik seputar budaya pop karena berangkat dari fenomena sosial yang sering terjadi belakangan ini.
Kekuatan media sosial dalam membuat trending topik pada akhirnya melahirkan budaya-budaya baru. Budaya populer tersebut kemudian dikemas oleh media sebagai konsumsi massa.
Konferensi yang berlangsung selama dua hari ini diikuti dosen dan mahasiswa dari Universitas Islam Riau, Universitas Padjadjaran, Universitas Multimedia Nusantara, Universitas Pancasila, Universitas Sebelas Maret, Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi dan Sekretari Tarakanita serta Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis.
Selain itu, konferensi ini didukung mitra Fikom Untar turut berkontribusi di antaranya, SeaBank, Harian Kompas dan Kompas.id, Magic, Piattos dan Nova dari Jack and Jill serta Katadata sebagai media partner.