Pengamat Nilai Erick Bentuk Ekosistem antara BUMN dengan UMKM

ANTARA FOTO/ Irwansyah Putra/aww.
Pengunjung memindai kode batang pembayaran non tunai untuk produk kerajinan rumah tangga di pasar rakyat dan bazaar UMKM BUMN, Banda Aceh, Aceh, Jumat (19/8/2022). Sebanyak 50 UMKM Binaan BUMN yang terdiri dari produk makanan, minuman, pakaian dan berbagai kerajinan ikut mensosialisasikan pembayaran non tunai guna memudahkan transaksi jual beli.
Penulis: Riri
9/12/2022, 17.12 WIB

Keberpihakan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir atas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mendapat respons positif di mata masyarakat. Hal ini tergambar dalam hasil survei nasional Poltracking Indonesia yang menempatkan Erick sebagai salah satu menteri dengan kinerja terbaik. 

Sektor UMKM dinilai sebagai salah satu indikator yang mendorong tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Erick. 

Ekonom dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mataram (Unram) Firmansyah mengatakan, BUMN memiliki peran vital dalam mendukung kemajuan UMKM. Firmansyah menilai langkah Erick yang membentuk ekosistem antara BUMN dan UMKM merupakan hal tepat. 

"Saya kira ini untuk menstimulasi ekonomi yang tengah lesu," ujar Firmansyah dalam keterangan tertulis, Jumat (9/12).

Firmansyah menilai BUMN telah melakukan pembentukan pola kemitraan dengan melibatkan para pelaku UMKM di setiap event negara. Dia mencontohkan bagaimana BUMN melibatkan UMKM pada setiap event besar, seperti ajang MotoGP hingga KTT G20 yang belum lama ini digelar. 

Firmansyah menyebut pola kemitraan seperti ini membuat UMKM merasa tidak sendirian atau lebih percaya diri. Dia menyebut aspek pendampingan dan pelatihan adalah hal fundamental dalam membangun kesadaran UMKM untuk berkembang. 

"UMKM itu perluasan pasar sehingga pola seperti bapak dan anak angkat itu penting," katanya. 

Firmansyah berharap dukungan Erick kepada UMKM dapat terus meningkat ke depan. Hal ini bertujuan agar UMKM bisa naik kelas dengan meningkatkan skala produksi dan kualitas UMKM dan UMKM yang reorientasi produksi dari produksi sektor sekunder menjadi primer. 

Artinya, Firmansyah katakan, UMKM harus mampu lakukan subtitusi impor produk kebutuhan masyarakat yang sebelumnya produk pabrikan besar. Selama ini kebutuhan pokok masyarakat seperti sabun, minyak goreng, sampo dan lain-lain kebanyakan produk pabrikan besar. 

"BUMN harus pikirkan untuk UMKM menggantikan itu. Misalnya 40 persen saja produk UMKM dipakai secara rutin. Hiduplah ekonomi mereka," ungkap Firmansyah.

Sebelumnya, hasil survei nasional Poltracking Indonesia pada Kamis (8/12) mencatat tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Erick mencapai 59,4 persen atau tertinggi kedua setelah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Tingkat kepuasan tersebut lebih tinggi daripada kinerja menteri lain yang berada di bawah 55 persen. 

Survei nasional Poltracking Indonesia digelar pada 21-27 November 2022 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling. Jumlah sampel dalam survei ini adalah 1.220 responden dengan margin of error +/- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Klaster survei ini menjangkau 34 provinsi seluruh Indonesia secara proporsional berdasarkan data jumlah populasi pemilih terakhir, sedangkan stratifikasi survei ini adalah proporsi jenis kelamin pemilih.

Metode sampling ini meningkatkan representasi seluruh populasi pemilih secara lebih akurat. Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner terhadap responden yang telah terpilih secara acak. Setiap pewawancara mewawancarai 10 responden untuk setiap satu desa atau kelurahan terpilih.

Hasil survei juga memberikan gambaran terkait peningkatan kepuasan masyarakat terhadap kinerja Pemerintahan Joko Widodo- Ma’ruf Amin yang mencapai 73,2 persen atau naik dari Mei (59,6 persen), Agustus (66,2 persen) dan November (73,2 persen).