PT Venteny Fortuna International Tbk (Venteny) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham VTNY. Dari aksi initial public offering (IPO) ini, perusahaan telah menghimpun dana sebesar Rp 338,3 miliar dari penawaran sebanyak 939.779.100 saham, atau setara 15 persen dari modal disetor.
Founder sekaligus Group CEO Venteny Jun Waide mengatakan, momen bersejarah ini merupakan babak baru bagi perusahaan dalam membangun ekosistem teknologi. Aksi korporasi ini juga diharapkan mampu mendukung akselerasi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan meningkatkan kualitas hidup karyawan.
Venteny menawarkan solusi finansial berbasis teknologi kepada pelaku UMKM maupun perusahaan besar. Venteny beroperasi di Filipina sejak 2015, di Singapura sejak 2016, dan Indonesia sejak 2019.
Menurut Jun, Indonesia dipilih sebagai pijakan untuk melantai di bursa saham. Venteny tercatat menjadi perusahaan ke-59 yang melantai di BEI sepanjang tahun 2022. “Kami melihat skala pasar yang besar dan potensial di Indonesia, serta potensi pertumbuhan pasar modal nasional yang kuat dengan jumlah investor ritel yang besar,” ungkap Jun.
Ia menuturkan, Indonesia memiliki visi dan misi untuk menjadi negara maju, serta menduduki posisi lima besar perekonomian dunia pada tahun 2045. Di sini, menurut Jun, perusahaan inovasi teknologi seperti Venteny dapat mengambil peran.
Adapun, dana hasil penawaran umum perdana akan digunakan untuk menambah modal kerja PT Venteny Matahari Indonesia (VMI). Sebanyak 42 persen dana tersebut kemudian disalurkan kepada mitra peer-to-peer (P2P) lending.
Kemudian, sebanyak 30 persen dana disalurkan untuk pengembangan bisnis yang meliputi pengembangan employee super-app, produk dan layanan, dan perluasan pemasaran. Sementara sisanya akan digunakan untuk modal kerja grup.
Selain itu, Venteny akan memperkuat segmen business-to-business (B2B) dengan berkolaborasi bersama asosiasi industri, menjaga tingkat kolektibilitas kredit, serta memperluas cakupan pasar dengan menambah jumlah kantor representatif.
Perusahaan juga akan memperkuat segmen business-to-business-to-employee (B2B2E) dengan mengoptimalkan big data untuk mengembangkan layanan khusus karyawan pada semua segmen.
Jun mengklaim telah mengalami kelebihan pemesanan saham (oversubscribed) hingga 12,58 kali dari pooling (penjatahan terpusat), berdasarkan data dari sistem E-IPO. Investor yang membeli saham Venteny tersebar di 34 provinsi di Indonesia, dan enam negara. Sementara, jumlah pemesan saham Venteny mencapai 18.847 pemesan.