Minat Masyarakat Dalam Gunakan Dompet Digital Meningkat

Freepik
Ilustrasi, dompet digital.
Penulis: Sahistya Dhanesworo - Tim Publikasi Katadata
17/12/2022, 17.43 WIB

Dompet digital menjadi metode pembayaran yang lebih diminati masyarakat ketimbang pembayaran fisik (tunai) dan transfer bank. Hal ini merujuk pada hasil survei Insight Asia berjudul “Consistency That Leads: 2023 E-Wallet Industry Outlook.”

Berdasarkan hasil survei, dompet digital menjadi pilihan bagi 74 persen responden. Diikuti oleh uang tunai yang dipilih 49 persen responden, transfer bank 24 persen, QRIS 21 persen, PayLater 18 persen, kartu debit 17 persen, dan VA transfer 16 persen.

Dompet digital paling banyak digunakan untuk berbelanja online sebesar 79 persen. Selain itu untuk pembelian pulsa 78 persen, transfer uang dalam sistem 78 persen, meninjau histori transaksi 70 persen, dan transfer bank 69 persen.

Selain itu untuk pembelian makanan secara online 59 persen, pembayaran tagihan 56 persen, pembelian makanan secara offline 48 persen, tagihan rumah tangga 45 persen, dan pembayaran PayLater 42 persen.

Terkait platform, GoPay menjadi yang paling banyak digunakan responden dalam lima tahun terakhir. Sebanyak 71 persen responden yang menggunakan dompet digital pernah menggunakan GoPay dan 58 persen dari mereka konsisten menggunakan platform tersebut.

Sementara posisi kedua ditempati oleh OVO dengan persentase 70 persen. Dari jumlah tersebut, sebanyak 53 persen tetap menggunakannya dalam tiga bulan terakhir.

Peringkat ketiga diisi oleh Dana sebesar 61 persen, namun tidak termasuk dalam tiga besar kategori penggunaan dalam tiga bulan terakhir. Adapun ShopeePay digunakan oleh 51 persen responden, namun tidak masuk dalam  tiga besar kategori penggunaan dalam tiga bulan terakhir.

Survei ini juga menunjukkan bahwa satu orang dapat menggunakan 2-3 platform dompet digital untuk pembayaran. Sebanyak 61 persen responden mengaku menggunakan lebih dari satu platform dompet digital.

Menurut Research Director InsightAsia Olivia Samosir, terdapat lima faktor yang memungkinkan brand dompet digital berhasil memimpin pasar. Antara lain aman digunakan dan memastikan saldo konsumen terlindungi, dan mudah sekaligus nyaman digunakan dalam bertransaksi.

Selain itu, bebas limit penggunaan bulanan dan dapat digunakan untuk pembayaran kebutuhan sehari-hari secara maksimal. “Kemampuan memenuhi kebutuhan-kebutuhan inilah yang membuat sebuah brand dapat meraih kepercayaan tertinggi dari konsumen,” ujar Olivia.

Dorongan lain penggunaan dompet digital adalah situasi pandemi yang memicu transaksi non-tunai lantara pembatasan mobilitas yang diberlakukan pemerintah.

Nilai transaksi uang elektronik menunjukkan peningkatan pesat hingga 58,6 persen dalam satu tahun terakhir. Peningkatan juga ditunjukkan terkait volume transaksi yakni sebesar 37,49 persen dengan nilai transaksi uang elektronik bulanan mencapai Rp 35,1 triliun.