Pembaruan tata Kelola Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menorehkan berbagai capaian positif dan mendapat apresiasi dari publik internasional.
Transformasi BUMN membuahkan hasil berupa peningkatan pendapatan sebesar 18,8 persen menjadi Rp 2.295 triliun pada tahun 2021 dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan laba konsolidasi melonjak 838 persen dari Rp 13 triliun pada 2020 menjadi Rp 124,7 triliun pada 2021.
Pada pembukaan State Owned Enterprises (SOE) International Conference 2022, September lalu, Menteri BUMN, Erick Thohir menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan transformasi sejak 2019. Proses transformasi ini sudah mencapai 80 persen, dan ditargetkan dalam satu setengah tahun ke depan bisa mencapai 100 persen.
“Kerja keras BUMN dalam melakukan transformasi selama tiga tahun terakhir membuahkan hasil yang signifikan,” ungkap Erick.
Erick menambahkan bahwa Kementerian BUMN saat ini terus berupaya membangun infrastruktur tata kelola yang baik dan transparan untuk perusahaan pelat merah. Salah satu upayanya adalah pembentukan holding dan sub-holding guna meningkatkan efisiensi dan keuntungan perusahaan.
Transformasi yang dilakukan BUMN mendapat pengakuan lembaga keuangan internasional, salah satunya datang dari The Asian Development Bank (ADB). ADB mengguyur BUMN dengan pinjaman sebesar US$ 500 juta.
Melalui siaran pers pada Kamis (17/11), ADB menyatakan dukungan atas segala upaya transformasi BUMN yang selaras dengan prinsip efisiensi perusahaan.
ADB menilai BUMN memainkan peran penting dalam penanggulangan pandemi Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Itu merupakan titik tolak penting BUMN dalam melakukan program transformasi, mengingat perkembangan bisnis terkini berjalan kian cepat.
Selain itu, dukungan datang dari Bank Pembangunan Jerman, KfW, yang terlibat pembiayaan bersama dengan nilai pinjaman sebesar US$ 295,8 juta. Dukungan itu merupakan pinjaman program, di mana semua dana akan masuk menjadi kas negara.
Untuk memastikan keberlanjutan reformasi dan transformasi BUMN, Kementerian BUMN sedang membuat Roadmap 2024-2034, sebagai kelanjutan dari Roadmap 2020-2024. Targetnya bisa diselesaikan pada kuartal pertama 2023.
Salah satu target roadmap ini adalah memastikan BUMN menjadi aktor utama dalam tercapainya tujuan Indonesia sebagai negara berpenghasilan tinggi pada 2045. Upaya itu diawali dengan pembuatan buku laporan keuangan gabungan atau agregat BUMN untuk tahun buku 2021.
Pengerjaan laporan keuangan ini ditujukan untuk mengangkat reputasi kementerian BUMN agar tidak ada lagi risiko pencatatan ganda, sehingga akuntabilitas dan transparansi pada publik dapat dipertanggungjawabkan.
“Kami berharap, BUMN dapat memberikan kontribusi yang terus meningkat pada perekonomian Indonesia dan bermanfaat bagi lebih banyak orang,” kata Erick.