Erick Ingin BUMN Jadi Aktor Utama Menuju Indonesia Maju 2045

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi gedung BUMN, jakarata Pusat (09/08).
19/12/2022, 11.16 WIB

Pembaruan tata Kelola Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menorehkan berbagai capaian positif dan mendapat apresiasi dari publik internasional. 

Transformasi BUMN membuahkan hasil berupa peningkatan pendapatan sebesar 18,8 persen menjadi Rp 2.295 triliun pada tahun 2021 dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan laba konsolidasi melonjak 838 persen dari Rp 13 triliun pada 2020 menjadi Rp 124,7 triliun pada 2021. 

Pada pembukaan State Owned Enterprises (SOE) International Conference 2022, September lalu, Menteri BUMN, Erick Thohir menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan transformasi sejak 2019. Proses transformasi ini sudah mencapai 80 persen, dan ditargetkan dalam satu setengah tahun ke depan bisa mencapai 100 persen. 

“Kerja keras BUMN dalam melakukan transformasi selama tiga tahun terakhir membuahkan hasil yang signifikan,” ungkap Erick.

Erick menambahkan bahwa Kementerian BUMN saat ini terus berupaya membangun infrastruktur tata kelola yang baik dan transparan untuk perusahaan pelat merah. Salah satu upayanya adalah pembentukan holding dan sub-holding guna meningkatkan efisiensi dan keuntungan perusahaan. 

Transformasi yang dilakukan BUMN mendapat pengakuan lembaga keuangan internasional, salah satunya datang dari The Asian Development Bank (ADB). ADB mengguyur BUMN dengan pinjaman sebesar US$ 500 juta. 

Melalui siaran pers pada Kamis (17/11), ADB menyatakan dukungan atas segala upaya transformasi BUMN yang selaras dengan prinsip efisiensi perusahaan. 

Halaman: