Menteri BUMN Erick Thohir napak tilas pengalamannya memimpin pelaksanaan Asian Games 2018 ke-18 ketika Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah saat itu.
Menurut Erick, pengalamannya memimpin Indonesian Asian Games Organizing Committee (INASGOC) berperan besar terhadap langkah ia selanjutnya mentransformasi BUMN.
"Semangat Asian Games saya bawa ketika saya menjadi Menteri BUMN," tuturnya saat menyampaikan orasi ilmiah usai meraih gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) di bidang Manajemen Strategis dari Universitas Brawijaya di awal Februari 2023.
Asian Games, ujarnya, bukan sekadar peristiwa olahraga biasa, melainkan ajang beyond sport yang menjadi momentum untuk berimajinasi tentang Indonesia yang kreatif, cerdas, dan profesional. Selain itu, mampu berdiri setara di kancah internasional sebagai pusat kekuatan baru di Asia.
Erick menambahkan, dari Asian Games, Indonesia menjadi the energy of Asia dan house of diversity. Oleh karena itu, ia ingin masyarakat merasa bangga sebagai bangsa besar, itu target saya.
"Saya bangga target tersebut dapat tercapai. Dunia harus tahu hal baik mengenai Indonesia. Keputusan menyelenggarakan Asian Games adalah keputusan politik dari negara untuk menjadi pusat perhatian dunia dalam acara positif,” katanya.
Saat memimpin Asian Games Erick belum menduduki kursi Menteri BUMN. Namun, penyelenggaraan Asian Games disebut menjadi salah satu kunci keberhasilan Erick yang membawanya ke kursi Menteri BUMN, setelah mengelola berbagai bisnis, mulai dari media massa hingga klub sepakbola.
Dalam perjalanannya mentransformasikan BUMN selama tiga tahun terakhir, Erick merefleksi tentang bagaimana BUMN dapat menempatkan diri di era globalisasi karena banyak yang belum memahami isu globalisasi. Selaku Menteri, ia dituntut untuk membuat kebijakan yang beyond globalization, tetapi tetap sesuai dengan nilai-nilai Indonesia.
Maka itu, Asian Games menjadi salah satu penanda penting yang wajib disorot untuk mendorong kebanggaan dan kepercayaan diri Indonesia di tengah persaingan global. Serta, dalam rangka menumbuhkan rasa cinta Tanah Air di tengah apatisme yang sering muncul karena disinformasi atau hoax.
Oleh karenanya, Erick mengatakan, dirinya dan berbagai pihak terkait ingin membangun Indonesia lewat tiga langkah, yakni melalui national branding, kebanggaan, dan penggerak ekonomi.
"Strateginya melalui Eternitas Transformasi BUMN yang harus mampu menjadi pelaku bisnis berkelas dunia. Eternitas berarti langgeng, bersifat abadi. Kelanggengan BUMN adalah kelanggengan negara, berkaitan dengan hajat hidup orang banyak,” katanya.
Sejauh ini, aksi transformasi Erick di lingkup BUMN telah tercermin dari upaya bersih-bersih korupsi di sejumlah perusahaan pelat merah, seperti Jiwasraya hingga Asabri. Ia juga mendorong terjadinya merger tiga bank syariah BUMN termasuk Pelindo, demi menciptakan efisiensi dan memperkuat posisinya di masa depan.