Dalam paparan orasi ilmiah yang dilakukan awal Maret 2023 di Universitas Brawijaya, Menteri BUMN Erick Thohir tak hentinya menekankan pentingnya transformasi BUMN dalam rangka mendorong perannya sebagai value creator dan agen pembangunan.
Ia menyebut, transformasi BUMN merupakan agenda nyata yang terpikirkan pertama kali usai menjabat sebagai Menteri BUMN. Menurut Erick, transformasi BUMN harus dilakukan dengan cepat, tepat, dan tetap dalam kerangka konstitusi.
“BUMN juga harus mampu merangkul sektor swasta, baik besar, menengah, dan kecil. BUMN harus sehat, tak hanya finansial, tetapi juga fundamental. Selama tiga tahun, kami berupaya mewujudkan transformasi menyeluruh,” ujar Erick setelah memperoleh gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) di bidang Manajemen Strategis dari Universitas Brawijaya awal Maret 2023.
Maka itu, dalam orasinya, ia memaparkan lima strategi Eternitas Transformasi BUMN sebagai terobosan kebangkitan ekonomi baru. Eternitas bersifat langgeng dan abadi. Ia ingin transformasi di lingkup BUMN dapat berlanjut sehingga dapat terus memberikan nilai dan dampak terhadap masyarakat.
Kelima strategi tersebut tertuang dalam inovasi transformatif pada (1) manajemen portofolio sebagai fondasi, (2) klasterisasi BUMN untuk sinergi kolaborasi, (2) teamwork dan inclusive leadership, kesetaraan gender dan milenial dalam lingkungan BUMN, serta beyond BUMN, beyond korporasi (peran ganda sebagai value creator dan agen pembangunan).
Ia juga mengungkap bahwa BUMN bukan lagi masuk dalam fase pengembangan, tetapi fase penyehatan utang di mana sejumlah aspek biaya dinilai mulai terkendali. “BUMN bisa kembali berinvestasi, bahkan sudah bisa kasih value ke pemerintah dan investor,” tambah Erick.
Sebelumnya, Erick melaporkan bahwa utang BUMN secara konsolidasi menyentuh angka Rp1.640 triliun (unaudited), membengkak dari utang BUMN 2021 yang sebesar Rp1.580 triliun. Kendati begitu, ujarnya, rasio utang BUMN tercatat turun menjadi 34,2 persen dari sebelumnya 36,2 persen.
Penurunan ini dikarenakan ekuitas perusahaan BUMN meningkat. Selain itu, laba konsolidasi BUMN pada 2022 ditaksir menembus Rp303,7 triliun atau bertambah Rp179 triliun dari laba bersih konsolidasi di 2021 yang sebesar Rp124,7 triliun.
Erick juga mengungkap bagaimana Indonesia dapat bertahan dan tumbuh di tengah tekanan saat pandemi Covid-19. Bahkan selama pandemi, ia mengklaim sukses merampungkan merger tiga bank syariah (PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank BNI Syariah), serta PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo.
“Krisis pandemi memang membawa persoalan, tetapi juga membawa peluang. Kita bahkan bertahan dan tetap bisa tumbuh,” katanya.