Bertepatan dengan momentum Hari Lingkungan Hidup sedunia, organisasi aksi bersih-bersih World Cleanup Day (WCD) Indonesia melalui program Leaders Academy menyelenggarakan pelatihan untuk 41 Leaders penggiat lingkungan dari berbagai provinsi. Pelatihan yang dilakukan selama empat hari ini (1-4 Juni) bertujuan agar leaders bisa memimpin aksi sesuai pondasi dan visi misi gerakan WCD pada 16 September mendatang.
Dalam pelatihan tersebut, para Leaders mengikuti beberapa kegiatan. Seperti pelatihan capacity building kepemimpinan dan best practices, serta talkshow mengenai pengelolaan sampah domestik untuk menurunkan emisi karbon.
Selain itu, peserta pelatihan juga diajak mempraktikkan langsung pembuatan 16 biopori di Desa Cibalung Cijeruk, Bogor. Praktik lainnya yaitu peserta membuat eco-enzym dan kunjungan ke pengelolaan sampah terpadu (TPST) di Mutiara Bogor Raya.
Leader WCDI Andy Bahari berharap, program Leaders Academy 2023 bisa memacu Leaders yang ikut pelatihan untuk terus semangat menjaring relawan. Di samping itu, para Leaders juga didorong untuk berkolaborasi dengan stakeholder pentahelix di provinsi, kabupaten, dan kota masing-masing.
Andy juga berharap agar para Leaders bisa meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan. “Kami harap, ini menjadi pemantik agent of changes terkait permasalahan sampah sesuai konteks, tantangan, dan solusi yang dibutuhkan di daerah masing-masing,” ucapnya.
Asisten Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan kebudayaan, dan Prestasi Olahraga Kemeterian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Maman Wijaya berpesan pada peserta pelatihan untuk melanjutkan aksi yang sudah dilakukan selama ini. “Apa yang sudah Leaders kerjakan merupakan aksi nyata dari revolusi mental,” ucapnya.
WCD sendiri merupakan aksi bersih-bersih serentak di dunia yang dimulai pada 2008. Kini, sudah 191 negara yang bergabung dalam aksi ini. Indonesia menjadi bagian WCD sejak 2018 dan menjadi penyumbang relawan terbesar dengan target 13 juta relawan atau setara dengan 5 persen populasi Indonesia.
WCD Indonesia menggandeng Kemenko Marves dalam kampanye Gerakan Indonesia Bersih, KLHK dalam kampanye Gerakan Nasional Pilah Sampah dari Rumah, dan Kemenko PMK dalam kampanye Gerakan Nasional Revolusi Mental.
Selain itu, WCD Indonesia juga melibatkan stakeholders dari berbagai komunitas, perusahaan, sarana pendidikan, dan media. Selama 2018-2022 kegiatan WCD telah mengumpulkan 43,4 ribu ton sampah.