Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir ikut melepas pekerja Migran Indonesia (PMI) yang akan berangkat ke Korea Selatan.
Sebelum melepaskan PMI program Government to Government (G to G) Korea Selatan yang dilakukan di Hotel Peninsula, Jakarta Barat, Senin (10/7) lalu, Erick memberikan semangat dan motivasi.
Dalam kesempatan itu, Erick meminta PMI jangan selamanya menjadi pekerja di negeri orang, melainkan harus mampu membuka lapangan pekerjaan setelah pulang ke Indonesia.
"Ketika mereka pulang harus jadi pengusaha, itu yang harus dilakukan pekerja migran jangan selamanya menjadi pekerja," ucap Erick, dalam keterangan tertulis, Rabu (12/7).
Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) itu juga meminta para pekerja migran untuk giat bekerja sambil menyerap ilmu pengetahuan selama ada di negara penempatan, misalnya mempelajari kultur dan budaya di Korsel.
Erick mengingatkan pahlawan devisa itu untuk tidak terjebak dalam kultur yang tidak baik selama ada di negara penempatan.
"Tetapi dengan kapabilitas lebih tinggi, apalagi kalau di luar negeri mereka belajar berkumpul, apakah disiplin dan lain, jangan justru terjebak dalam kultur yang tidak bagus," ujarnya.
Selain itu, Erick mengapresiasi kinerja yang ditunjukkan Benny Rhamdhani selama memimpin Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
Hal itu lantaran BP2MI di bawah kepemimpinan Benny Rhamdani, telah menyumbang devisa kepada negara senilai Rp 159 triliun.
"Ini baru terjadi di bawah kepemimpinan Benny, para PMI menyumbang ratusan triliun kepada Republik Indonesia. Pak Benny ini memang hebat, pelayanan dan perlindungan yang diberikan kepada PMI patut kita dukung," tuturnya.