Tekan Emisi, Pertamina Sasar Bisnis Tangkap Karbon dan Gas Alam Cair

Dok. Pertamina
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati (kanan) dalam Bloomberg CEO Forum at ASEAN di Jakarta, Rabu (6/9).
Penulis: Umar Qadafi
7/9/2023, 16.15 WIB

Dalam rangka upaya mengurangi emisi karbon, Pertamina akan mengembangkan bisnis Carbon Capture Storage (CCS) dan Gas Alam Cair (LNG) secara terintegrasi.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan, Pertamina akan mengubah tren investasi secara bertahap dari bisnis minyak (fuel) kepada bisnis carbon capture dan solusi gas alam.

Pengembangan bisnis karbon dan gas alam oleh Pertamina ini sendiri sejalan dengan pencapaian target pemerintah dalam mengurangi emisi karbon dan Net Zero Emission (NZE) tahun 2060.

“Indonesia memiliki kapasitas penyimpanan CO2 sebanyak 400 gigaton. Jadi, kami dapat mengembangkan sebuah pusat Kawasan untuk CO2. Dan sangat penting bahwa mekanisme perdagangan karbon harus dibentuk agar CCUS menjadi lebih layak secara ekonomi,” ujar Nicke Widyawati dalam Bloomberg CEO Forum at ASEAN, yang berlangsung di Jakarta, Rabu (6/9).

Menurut Nicke, negara-negara di dunia menghadapi masalah serius yang sama terkait perubahan iklim dan tujuan bersama mencapai net zero emission. Tujuan ini berarti bahwa semua negara dan perusahaan tengah berlomba menuju garis finis yang sama, yakni tercapainya net zero emission.

Nicke menambahkan, Pertamina telah menjalankan roadmap transisi energi yang tepat dengan menjaga keseimbangan antara keandalan dan keamanan energi nasional sekaligus mengatasi masalah iklim.

“Menyadari adanya kontribusi bisnis yang mewariskan emisi karbon, kami akan mengembangkan bisnis karbon negatif, termasuk carbon capture, utilization and storage (CCUS) serta solusi gas alam,” imbuh Nicke.

Dalam perencanaan jangka panjang, Pertamina akan mengalokasikan sebagian besar investasinya, sekitar 60% hingga 65% untuk pengembangan gas alam cair (LNG) di sektor hulu.

Selain itu, Pertamina juga mengalokasikan 15% dari CAPEX untuk mengembangkan bisnis nol karbon seperti panas bumi, energi surya, dan angin, yang sangat penting dalam mencapai target net zero emission.

Halaman: