BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID berkomitmen memberikan dukungan kepada masyarakat, terutama pada masyarakat lokal di sekitar wilayah operasional perusahaan.
Hal ini dibuktikan melalui Grup MIND ID PT Aneka Tambang Tbk (Antam) melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
PT Antam berkomitmen untuk mendukung percepatan penurunan stunting di area pertambangan UBP Bauksit, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.
Prevalensi stunting di Kabupaten Sanggau mencapai 32,5 persen pada 2022, sehingga masalah stunting menjadi salah satu fokus program CSR PT Antam.
Menurut Sekretaris Perusahaan MIND ID Heri Yusuf, program pencegahan stunting ini merupakan salah satu bentuk tanggungjawab sosial anggota MIND ID kepada masyarakat di sekitar perusahaan.
"Kegiatan ini juga selaras dengan tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR Grup MIND ID," ujar Heri Yusuf.
Berdasarkan social mapping yang dilakukan PT Antam UBP Bauksit Kalimantan Barat, ada beberapa faktor yang menyebabkan tingginya stunting di Kabupaten Sanggau.
Beberapa faktor penyebab stunting di wilayah ini antara lain, kurangnya gizi untuk ibu hamil dan anak baru lahir, pola asuh terkait gizi yang buruk, standar pelayanan kesehatan yang kurang memadai, dan masih banyak lagi.
Perlunya aksi untuk melakukan pencegahan stunting, PT Antam menggagas Program Generasi Sehat Bebas Stunting (GEN SEHAT).
Program ini bertujuan untuk melakukan perbaikan kualitas gizi masyarakat dan pencegahan stunting, khususnya di Kabupaten Kabupaten Sanggau.
PT Antam melakukan rangkaian aksi nyata bersama berbagai pihak untuk menyelesaikan masalah stunting.
Beberapa aksi yang dilakukan PT Antam untuk mencegah stunting antara lain membentuk Rumah Peduli Remaja Putri (RUPE-RUPE).
Gagasan rumah peduli ini hadir karena kesadaran bahwa pernikahan dini menjadi salah satu faktor penyebab stunting.
Program kelompok RUPE-REPU ini diharapkan sebagai tindakan konkret perusahaan dalam mengatasi permasalahan ketidaksiapan perempuan menjadi ibu, menurunkan angka pernikahan dini serta sebagian upaya preventif kelainan stunting pada balita.
Grup MIND ID juga membangun akses air bersih melalui PIPA BERSERI. Sebab, stunting juga disebabkan konsumsi air yang tidak bersih, sehingga menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
PT Antam berhasil membangun 20,5 km pipa air bersih untuk didistribusikan untuk 1139 orang di Desa Tanjung Bunut.
Akses air bersih diharapkan dapat mencegah terjadinya stunting dan juga permasalahan kesehatan yang lainnya.
PT Antam menyadari monitoring program menjadi kunci penting dalam suksesnya sebuah program. Lalu membentuk program pengamatan kesehatan melalui masyarakat.
Program ini merupakan mekanisme yang dirancang untuk mengatasi masalah kesehatan di tingkat lokal.
Dengan melibatkan masyarakat, maka masing-masing individu dapat bertanggung jawab dan berkontribusi mengentaskan masalah stunting.
Sistem pengamatan kesehatan berbasis masyarakat tidak hanya berhenti pada kegiatan sosialisasi untuk kader posyandu saja, melainkan terdapat rangkaian kegiatan lain seperti pelatihan surveilans berbasis masyarakat dengan mengangkat tema optimalisasi penggunaan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di pekarangan rumah. Tumbuhan yang ditanam dalam praktik kegiatan ini adalah kunyit, jahe, sereh dan tumbuhan lain yang mudah dijangkau oleh masyarakat.
PT Antam juga melakukan langkah nyata pencegahan stunting melalui intervensi gizi ibu hamil, bayi baru lahir dan balita. Grup MIND ID memberikan Bantuan Makan Tambahan (BMT) bagi ibu hamil dan balita.
Total ada enam desa binaan PT Antam yang rutin mendapatkan bantuan PMT dan suplemen kalsium. Perusahaan juga memiliki 20 unit posyandu binaan yang tersebar di wilayah ring satu dan dua.
Minimnya pemahaman masyarakat terhadap isu stunting menjadi perhatian utama PT Antam. Bekerja sama dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), PT Antam melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan mengenai stunting di Desa Pedalaman, Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau secara rutin.
Grup MIND ID PT Antam berkomitmen untuk terus mendukung upaya pencegahan stunting di Kabupaten Sanggau.
Komitmen ini akan terus diwujudkan melalui peningkatan cakupan program, penguatan kapasitas tenaga kesehatan, dan kerja sama dengan berbagai pihak terkait.