MIND ID menorehkan berbagai capaian melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) bidang pemberdayaan masyarakat. Holding industri pertambangan pelat merah itu menyabet tiga penghargaan sekaligus melalui Program Industri Kelapa Terpadu dan Sentra Industri Bukit Asam.
Industri Kelapa Terpadu menghantarkan MIND ID pada penghargaan kategori Agriculture Sector Enabler pada Small Medium Enterprise Award yang digelar Marketeers. Program ini dilaksanakan oleh PT Aneka Tambang Tbk di Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara.
Sementara itu, melalui Sentra Industri Bukit Asam, MIND ID mendapat penghargaan kategori Product Development Enabler. Program ini diselenggarakan oleh PT Bukit Asam Tbk di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.
Selain dua penghargaan tersebut, MIND ID juga diganjar penghargaan kategori Pilar Ekonomi dalam ajang TJSL dan Cosporate Social Responsibility (CSR) Award. Ajang yang digelar oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara itu merupakan bentuk penghargaan bagi anak perusahaan BUMN yang menjalankan praktik TJSL dan CSR terbaik.
Selain Industri Kelapa Terpadu dan Sentra Industri Bukit Asam, MIND ID juga menggelar program lain dengan menyalurkan dana bagi petani garam. Dana itu disalurkan oleh PT Timah Tbk pada 2023. Para penerima dana tergabung dalam Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Mudong Garam Lestari.
Mereka menggunakan dana tersebut untuk perbaikan sarana dan prasarana penunjang pembuatan garam. Hasilnya, produksi garam KUPS Mudong Garam Lestari melonjak. Pada Juli 2023 hingga Januari 2024, KUPS Mudong Garam Lestari telah memproduksi 4 ton garam, sementara yang terjual sebanyak 2,85 ton.
Dari jumlah tersebut, para petani paling banyak memanen garam pada Januari 2024, yakni sebanyak 900 kilogram.
Sekretaris Perusahaan MIND ID Heri Yusuf menyatakan, penyaluran bantuan kepada petani garam membantu menjaga keberlangsungan ekonomi masyarakat.
“Pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan dapat menjaga kesinambungan bisnis sekaligus mampu meningkatkan pendapatan perkapita suatu daerah,” katanya dalam pernyataan tertulis, Senin (30/1).
Program TJSL lainnya adalah pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM). MIND ID mengembangkan UKM berdasarkan pengelompokan sektor, yakni perdagangan, pertanian, jasa, peternakan dan perikanan, serta perkebunan.
Total, ada 6.561 UKM binaan MIND ID. Pada sektor perdagangan, MIND ID memiliki 3.339 UKM binaan. Adapun sebanyak 881 UKM beroperasi di bidang pertanian. Selanjutnya, UKM binaan di sektor jasa sebanyak 870, sektor peternakan dan perikanan 637, sektor industri 625, dan sektor perkebunan 209.
Praktik TJSL MIND ID sejalan dengan empat pilar Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), yakni sosial, ekonomi, lingkungan, serta hukum dan tata kelola.
Pemberdayaan masyarakat di sekitar area pertambangan mendukung poin 1, 3, 8, dan 10 pada SDGs. Poin 1 yakni tanpa kemiskinan, poin 3 yaitu kehidupan sehat dan sejahtera, poin 8 pertumbuhan ekonomi, dan poin 10 adalah berkurangnya kesenjangan.