"Mayoritas laba BRI pada akhirnya kembali ke negara sebagai pemegang saham mayoritas untuk selanjutnya dipakai untuk kepentingan rakyat melalui berbagai program pemerintah," ujar Sunarso.

Sebelumnya, dari laba tahun buku 2022, dividen BRI telah disetorkan ke Rekening Kas Umum Negara (KUN) pada tahun lalu. Saat ini, perseroan menjadi bagian negara dengan kepemilikan sekurang-kurangnya 53,19 persen saham atau senilai Rp 23,23 triliun.

Kinerja saham BBRI yang positif diprediksi berlanjut. Mengutip riset Nico Laurens analis Panin Sekuritas, performa positif secara tahunan didorong pertumbuhan kredit yang berhasil ada di atas industri, NIM yang meningkat, serta membaiknya cost to income ratio.

“Kami melihat positif untuk BRI, didorong oleh; ruang pertumbuhan kredit khususnya untuk segmen yield tinggi seperti Kupedes, akselerasi digital akan memperkuat lending dan funding Perseroan, serta stabilnya NIM,” tulis riset Panin Sekuritas.

Senada, konsensus para analis yang dihimpun Bloomberg dengan melibatkan 35 analis menghasilkan target harga saham BBRI di angka Rp6.575,09/saham dalam 12 bulan kedepan. Dengan 34 analis merekomendasikan Beli untuk saham BBRI.

Terbaru, Budi Rustanto analis OCBC Sekuritas memberikan rekomendasi Buy pada saham BBRI dengan target harga dapat mencapai Rp6.500/saham. Menyusul Jayden Vantarakis, analis Macquarie memberikan rekomendasi Buy dengan target harga mencapai Rp7.100/saham.

Halaman: