Kenali Penyebab Nyeri Dada, IDI Bima Berikan Informasi Pengobatan

Pexel
Tips puasa untuk penderita asam lambung
25/12/2024, 15.12 WIB

Menurut informasi dari idibima.org, angina pectoris atau nyeri dada adalah rasa sakit pada dada yang disebabkan oleh kurangnya aliran darah ke otot jantung.

Kondisi ini sering kali terjadi akibat penyempitan atau penyumbatan pada arteri koroner, yang dikenal sebagai penyakit arteri koroner. Angina biasanya ditandai dengan rasa tekanan, penuh, atau nyeri di tengah dada.

IDI merupakan singkatan dari Ikatan Dokter Indonesia. Organisasi ini merupakan wadah profesi bagi para dokter di Indonesia.

IDI Kota Bima adalah cabang dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang berfungsi sebagai organisasi profesi bagi dokter di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat. 

Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, mendukung pengembangan profesi kedokteran, serta memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai kesehatan. 

IDI Kota Bima memberikan pelatihan dan pendidikan, serta melakukan advokasi untuk kepentingan anggota dan masyarakat.

IDI Kota Bima juga melakukan penelitian lebih lanjut terkait penyakit nyeri dan sakit pada dada atau dikenal sebagai Angina Pectoris, serta pengobatan yang tepat bagi penderitanya.

Apa Saja Ciri-ciri Utama Terjadinya Nyeri Pada Dada?

Dilansir dari laman https://idibima.org, angina pectoris adalah kondisi yang ditandai dengan nyeri dada akibat berkurangnya aliran darah ke jantung. Berikut adalah ciri-ciri utama terjadinya angina pectoris meliputi:

1. Sensasi nyeri dan ketidaknyaman

Penyakit angina pectoris dapat menyebabkan rasa sakit, perih, tertekan, atau berat di dada. Sensasi ini dapat tajam atau tumpul dan dapat berlangsung berhari-hari atau dalam waktu singkat.

2. Mual, pusing serta sesak nafas

Beberapa orang juga melaporkan bahwa serangan angina menyebabkan mereka pusing atau mual. Selanjutnya, Anda mungkin mengalami nyeri dada dan sesak napas. Nyeri dada dapat menyertai kesulitan bernapas.

3. Mengalami keringat dingin

Nyeri dada yang baru muncul dapat menyebabkan keringat berlebih atau keringat dingin; keduanya dapat menunjukkan bahwa ada masalah yang lebih serius.

4. Rasa terbakar

Nyeri juga bisa terasa seperti terbakar di dada, yang sering kali terkait dengan masalah pencernaan seperti GERD (gastroesophageal reflux disease).

GERD atau Gastroesophageal Reflux Disease adalah penyakit yang terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan secara teratur. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman di dada yang dikenal sebagai heartburn

Apa Saja Obat yang Direkomendasikan untuk Mengurangi Gejala Nyeri pada Dada?

IDI Kota Bima telah meneliti lebih lanjut tentang penyakit Angina Pectoris atau nyeri pada dada. Untuk mengurangi gejala angina pectoris (nyeri dada), beberapa jenis obat yang umum direkomendasikan meliputi:

1. Obat Nitrokaf Retard

Obat ini mengandung nitroglycerin, obat ini digunakan untuk melebarkan pembuluh darah dan sering diresepkan untuk pengidap angina pektoris. Dosisnya biasanya 2-3 kali sehari, sesuai anjuran dokter.

2. Obat Polysilane Suspensi

Obat selanjutnya adalah Polysilane suspensi. Obat ini cocok untuk nyeri dada yang terkait dengan gangguan lambung, seperti asam lambung atau tukak lambung. Dosis untuk dewasa adalah 5-10 ml, 3-4 kali sehari

3. Obat Cardio Aspirin

Untuk mencegah agregasi trombosit pada pasien dengan masalah jantung, obat ini mengandung acetylsalicylic acid, yang bertindak sebagai analgesik dan anti-inflamasi. Penggunaan obat ini memerlukan konsultasi dengan dokter.

4. Penghambat Pompa Proton (misalnya Lanpracid)

Lanpracid mengandung lansoprazole, yang efektif untuk mengurangi produksi asam lambung dan meredakan gejala nyeri dada akibat penyakit asam lambung. Dosis biasanya ditentukan oleh dokter .

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat-obatan ini, terutama karena beberapa di antaranya memerlukan resep dan dosis yang tepat sesuai kondisi kesehatan masing-masing individu.