Ajang Reality Show Shopee, UMKM Diminta Manfaatkan Data dan Medsos
Untuk membuat jualannya semakin berkembang, Usaha Mikro, Kecil, dan Menangah (UMKM) disarankan memanfaatkan data pembelian yang tercatat secara digital, menerapkan klaim produk lokal, serta keandalan membuat konten media sosial.
Hal itu terungkap dalam episode 3 program reality show web-series kompetisi UMKM ‘Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas’.
Direktur Utama SMESCO Indonesia 2024–2025, Wientor Rah Mada, menekankan pentingnya pemanfaatan data dalam strategi digital marketing.
“UMKM seringkali lupa bahwa data bisa di-capture. Dari situ bisa diketahui perilaku pembeli, apa yang mereka cari, hingga bagaimana menciptakan repeat order. Kalau kualitas dan branding terjaga, konsumen pasti akan kembali membeli produknya,” tuturnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Usaha Kecil Kementerian UMKM Temmy Satya Permana, yang hadir sebagai mentor pada tayangan tersebut, mendorong para pelaku UMKM agar tidak takut bersaing dan mengajak masyarakat untuk ikut berperan dalam mendukung UMKM dengan mencintai produk lokal.
“Kualitas produk UMKM kita itu tidak kalah. Kalau Penjual mencantumkan asal barang, konsumen jadi lebih sadar kalau mereka beli produk lokal. Beli produk Indonesia artinya bantu usaha teman-teman UMKM. Mari kita bangga pakai produk lokal, Flexing Lokal!” ungkap Temmy
Konten Kreatif Bukan Sekadar Hiburan
Di episode ini, para Jagoan UMKM ditantang untuk memproduksi video singkat yang menarik, mudah
dipahami, dan relevan dengan target audiens. Tantangan ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi
bertujuan untuk membangun brand awareness, memperkenalkan produk, sekaligus mendorong penjualan.
Najla Bisyir, CEO Bittersweet by Najla sekaligus content creator, yang hadir sebagai juri tamu, menilai kemampuan UMKM dalam bercerita dan membuat konten yang relatable akan sangat berpengaruh terhadap daya tarik produk.
“Video yang kreatif bisa jadi cara paling efektif untuk bikin produk UMKM lebih dekat dengan konsumen. Kadang gak perlu rumit, asal jujur dan relatable, itu udah cukup bikin orang penasaran,” ujar Kak Ala, panggilan akrabnya.
Para juri di episode 3 dibuat kagum oleh salah satu video yang dihasilkan oleh Jagoan UMKM yaitu Sunkrisps. Sunkrisps mencuri perhatian lewat eksekusi video yang autentik meski ditempatkan di lokasi yang penuh tantangan. Sandra, pemilik Sunkrisps, mendapatkan lokasi pembuatan video di gudang dengan minim pencahayaan dan gangguan berupa hadirnya pemeran orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Meski begitu, ia tetap mampu berpikir kreatif untuk mengaitkan alur cerita videonya dengan karakter produk dan nilai brand Sunkrisps agar tetap relevan dan menarik.
“Dari yang sejauh ini aku lihat, ini better. Pertama, hook-nya jelas, jadi jauh lebih oke dibanding yang lain,” kata Kak Ala.
Lizzie Parra ikut memberikan komentar tambahan, “Kamu point of view-nya kayak customer lagi review online, autentik dan organik.”
Dari tayangan reality show ‘Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas’ yang hadir setiap Minggu pukul 19.00 WIB di kanal YouTube Shopee Indonesia ini, pengusaha UMKM dan warga yang baru akan memulai usaha dapat mengambil pelajaran mengenai pentingnya penguasaan digital marketing untuk membangun dan mengembangkan bisnis di era digital.