PT BNP Paribas Asset Management (PT BNP Paribas AM), PT Bank UOB Indonesia, dan organisasi sosial Kopernik berkolaborasi dalam program pemberdayaan masyarakat pesisir melalui budidaya rumput laut berkelanjutan di Desa Patas, Kabupaten Buleleng, Bali.
Inisiatif sosial dan lingkungan yang berlangsung selama lima bulan hingga Maret 2026 ini bertujuan memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat pesisir dengan mendukung petani rumput laut dari hulu hingga hilir. Mulai dari pengembangan metode budidaya yang efisien dan ramah lingkungan, hingga inovasi produk olahan bernilai tambah.
Dengan dukungan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), program ini diharapkan mampu mendorong lahirnya produk-produk turunan rumput laut yang kompetitif sekaligus menjaga kelestarian ekosistem laut.
Menariknya, program ini menjadi bagian dari realisasi komitmen dana sosial yang diterapkan dalam reksa dana indeks BNP Paribas IDX30 Filantropi, yang dikelola oleh PT BNP Paribas AM dan didistribusikan eksklusif melalui UOB Indonesia. Dari total dana kelolaan, reksa dana tersebut mengalokasikan hingga 0,5% untuk mendukung kegiatan pemberdayaan sosial dan lingkungan seperti kolaborasi bersama Kopernik.
Presiden Direktur PT BNP Paribas AM, Maya Kamdani mengatakan, pihaknya bangga dapat bermitra dengan Kopernik sebagai wujud aksi nyata untuk mendukung ekosistem dan ekonomi yang lebih sehat. Ia menegaskan pentingnya peran investor dalam menciptakan dampak positif melalui investasi.
“Kami percaya investor juga punya pengaruh penting menciptakan dampak positif lewat investasi yang mereka lakukan, salah satunya melalui reksa dana dengan fitur filantropi seperti ini,” ujarnya.
Sementara itu, Head of Strategic Communications and Brand UOB Indonesia, Maya Rizazno menuturkan, pertumbuhan berkelanjutan harus berjalan seiring dengan pemberdayaan masyarakat. Menurutnya, kolaborasi dengan BNP Paribas AM dan Kopernik mencerminkan komitmen UOB Indonesia untuk memberikan dampak positif yang nyata di luar layanan perbankan.
“Kami bangga bisa menjaga kelestarian lingkungan sekaligus memperkuat perekonomian lokal,” kata Maya.
Direktur Kemitraan dan Pengembangan Bisnis Kopernik, Arvin Dwiarrahman menyampaikan apresiasinya atas dukungan kedua mitra tersebut. Ia menilai kolaborasi ini memungkinkan Kopernik menghadirkan solusi nyata yang menjawab tantangan sosial dan lingkungan.
“Inisiatif ini sekaligus memperkuat mata pencaharian masyarakat,” ujarnya.
Ke depan, program ini tak hanya berfokus pada peningkatan pendapatan petani, tetapi juga akan mengembangkan ekowisata edukatif berbasis rumput laut. Inisiatif ini diharapkan memperkenalkan potensi ekonomi biru Bali sekaligus menumbuhkan kesadaran terhadap pelestarian biota laut di wilayah pesisir.