Sejumlah peneliti di Imperial College London menilai intervensi yang dilakukan pemerintah di 10 negara Eropa sejak Maret 2020 efektif mengurangi korban meninggal dunia akibat virus corona. Total kematian di negara-negara itu jauh lebih rendah dibandingkan angka prediksi jika sama sekali tidak melakukan intervensi.
(Baca: Kematian Tembus 10 Ribu, AS dalam Kondisi Terburuk Pandemi Corona)
Di Italia, misalnya, total kematian jika tanpa intervensi diprediksi mencapai 52 ribu pada 31 Maret 2020. Namun, negara ini melaporkan 12,4 ribu orang meninggal dunia pada tanggal itu. Begitu pula dengan Spanyol dan Prancis, masing-masing sebanyak 8,5 ribu orang meninggal dunia dari prediksi 24 ribu dan 3,5 ribu orang meninggal dunia. Lebih rendah dari prediksi 5,6 ribu.
(Baca: Jepang Berstatus Darurat Corona, Siapkan Stimulus Rp 15.978 Triliun)
Kemudian, Jerman dan Belgia yang diperkirakan memiliki korban meninggal sebanyak 1,1 ribu orang pada akhir bulan lalu mencatatkan total kematian di kisaran 700 orang pada waktu yang sama. Hal serupa juga terjadi di Swiss, Swedia, Austria, dan Denmark.
(Baca: Stempel Darurat Corona di Tangan Terawan)
Adapun, intervensi yang dilakukan pemerintah mulai dari imbauan bagi penduduk untuk mengisolasi diri jika punya gejala Covid-19, menjaga jarak (physical distancing) dari orang lain, melarang acara-acara besar di tempat umum, meliburkan kegiatan sekolah dan universitas, hingga karantina wilayah atau negara (lockdown).