Pemerintah Indonesia resmi memiliki 51,23 persen saham PT Freeport Indonesia (PTFI) melalui penandatanganan sales and purchase agreement (SPA). Sebelumnya, Indonesia hanya memiliki 9,36 persen saham di perusahaan tambang tersebut.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan, pelunasan saham senilai US$ 3,85 miliar atau sekitar Rp 56 triliun direncanakan rampung pada November 2018. Menurutnya, sumber pembiayaan berasal dari pinjaman sindikasi 11 bank asing.
(Baca: Akuisisi 51% Saham Freeport Dipatok Rampung Akhir Bulan Ini)
Dengan mengakuisisi Freeport, Indonesia akan mendapat berbagai keuntungan. Antara lain, mendapatkan manfaat dari dividen, perpajakan, hingga royalti dari tambang emas dan tembaga. Selain itu, bisa memberikan dampak besar bagi pemberdayaan masyarakat dan perekonomian Papua.
Freeport Indonesia merupakan penghasil emas terbesar Freeport-McMoran Inc. Dari total 1,08 juta ounce penjualan emas Freeport pada 2016, sekitar 98 persen berasal dari aktivitas penambangan di Grasberg, Papua.