Indonesia keempatkalinya terpilih menjadi anggota tak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Melalui voting dalam Sidang Umum yang dilakukan di markas PBB New York Jumat, 8 Juni 2018 lalu, Indonesia berhasil mengalahkan Maladewa dengan mendapatkan total suara sebanyak 144 dari 190 negara anggota.
Indonesia akan bertugas selama dua tahun mulai 1 Januari 2019 bersama Jerman, Belgia, Republik Dominika dan Afrika Selatan. Kelima negara ini akan menggantikan Bolivia, Kazakhstan, Belanda, Swedia dan Ethiopia. Struktur Dewan Keamanan PBB memiliki 15 anggota yang terdiri dari 5 anggota tetap dan 10 anggota tidak tetap .
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan, ada empat hal yang akan menjadi agenda Indonesia dalam mendorong peningkatan keamanan internasional. Empat fokus tersebut adalah penguatan ekosistem perdamaian dan stabilitas global; peningkatan sinergi antara organisasi kawasan dengan DK PBB dalam menjaga perdamaian, serta optimalisasi peran perempuan; pendekatan komprehensif global untuk melawan terorisme, radikalisme, dan ekstrimisme; dan kemitraan global agar tercapai sinergi antara penciptaan perdamaian dan kegiatan pembangunan berkelanjutan.