Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas aksi bom bunuh diri yang menewaskan tiga orang polisi di terminal Kampung Melayu, Rabu (24/5). Pelaku yang diidentifikasi sebagai Ahmad Sukri dan Ichwan Nurul Salam adalah anggota Jamaah Anshar Daulah, kelompok pendukung ISIS di Indonesia.

(Baca: Gerilyawan ISIS Disebut Pelaku Serangan Bom Kampung Melayu)

Kepala Badan Intelijen (BIN) Budi Gunawan mengatakan, hal ini menunjukkan ISIS telah membangun jaringan secara global. ISIS membentuk sel-sel jaringan di berbagai negara yang siap melakukan serangan di berbagai tempat ditargetkan. “Kondisi ini semakin menguatkan gambaran ancaman terorisme bukanlah hanya merupakan permasalahan suatu negara atau kawasan saja, tapi merupakan ancaman global,” kata dia.

(Baca: Minta Kapolri Usut Bom Kampung Melayu, Jokowi: Ini Sudah Keterlaluan )

Menurut Budi, teror bom di Kampung Melayu merupakan bagian dari strategi ISIS dalam menunjukkan eksistensinya setelah mendapatkan tekanan di Suriah. Apalagi dalam waktu berdekatan, ISIS juga melakukan aksi di sejumlah lokasi, seperti Manchester, Inggris dan Marawi, Filipina.

Selain bertindak langsung melakukan teror, kelompok teroris yang dipimpin Abu Bakr al-Baghdadi menjadi inspirasi pelaku teror di sejumlah negara. Sekurangnya ada 228 serangan teror di 33 negara, di luar Irak dan Suriah, dengan korban jiwa mencapai 2.773 orang. Dari jumlah itu 46 serangan di antaranya dilakukan karena terinspirasi dari berbagai teror yang dilakukan ISIS.

Reporter: Nathacia Suhendra