KATADATA - Setelah kembali meraih penghargaan sebagai terminal peti emas terbaik Asia untuk kategori kapasitas di bawah 4 juta TEUs pada Juni 2015, produktivitas Jakarta International Container Terminal (JICT) justru mengalami penurunan. Semakin melambannya pelayanan dan produktivitas bongkar muat peti kemas di JICT mulai dikeluhkan oleh sejumlah pelayaran asing. Ketua DPD Indonesia National Shipowners Association (INSA) Jaya, C. Alleson, melaporkan bahwa kapal terpaksa mengantre hingga lebih dari dua hari untuk menunggu giliran bongkar muat. Masalah internal antara serikat pekerja dan manajemen perusahaan seringkali menjadi pemicu penurunan performa JICT.

Reporter: Widyanita